Kemacetan sepanjang lebih kurang 19 kilometer terjadi di ruas tol Pejagan-Pemalang, Kamis (30/5/2019) sore-malam. Terjadi di Km 303-275, kemacetan dipicu kecelakaan lalu lintas di tiga lokasi berbeda dan antrean kendaraan yang mengisi bahan bakar.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Kemacetan sepanjang lebih kurang 19 kilometer terjadi di ruas Tol Pejagan-Pemalang, Kamis (30/5/2019) sore-malam. Terjadi di Km 303-275, kemacetan dipicu kecelakaan lalu lintas di tiga lokasi berbeda, serta antrean kendaraan yang mengisi bahan bakar.
Kepala Cabang Operasional Pejagan-Pemalang Toll Road Ian Dwinanto mengatakan, kemacetan di ruas Tol Pejagan-Pemalang berlangsung terpisah. Kemacetan pertama terjadi mulai dari Km 303-296 yang disebabkan dua kecelakaan lalu lintas.
”Kecelakaan di Km 303 melibatkan kendaraan besar sehingga proses evakuasinya memakan waktu lebih lama. Namun, pada Kamis sore, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah mulai dievakuasi,” kata Ian.
Saat ditemui di dekat Pintu Tol Tegal, Susanto (47), korban kecelakaan beruntun di Km 303, mengatakan, kejadian itu dipicu kendaraan lain yang mengerem mendadak. Menurut dia, tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kecelakaan tersebut.
”Tadi ada enam kendaraan yang terlibat. Kendaraan saya di urutan ke empat. Dari enam kendaraan yang mengalami kecelakaan, empat di antaranya rusak parah, termasuk punya saya,” ucap Susanto, yang berencana mudik ke Semarang.
Titik kecelakaan kedua berada di Km 296. Kondisi kendaraan yang mengalami kecelakaan pada titik tersebut melintang dan sulit dievakuasi. Akibatnya, kemacetan bertambah panjang hingga Km 294. Sementara kondisi lalu lintas sebelum Km 294-286 ramai lancar.
Adapun kemacetan kembali terjadi di Km 287-280. Kali ini, penyebabnya antrean kendaraan yang akan mengisi bahan bakar dan adanya kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan.
Pantuan Kompas, kondisi lalu lintas Jalur A (Jakarta-Semarang) di sekitar Simpang Susun Tegal Km 279 padat hingga Km 276. Kecepatan rata-rata kendaraan di daerah tersebut sekitar 5 km per jam. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi di Jalur B (Semarang-Jakarta). Jalur B terpantau lengang.
Beberapa pemudik lantas memilih keluar di Gerbang Tol Tegal dan beralih ke jalur arteri pantura. Rahmadi (48), salah satu pemudik tujuan Semarang, memilih keluar jalur tol dan melanjutkan perjalanan melalui pantura karena membaca berita perihal kemacetan di jalur tol.
”Saya baca berita di jalur tol macet panjang. Untuk itu saya memilih lewat jalur pantura. Sekalian mencari tempat buka puasa. Saya takut tempat istirahat penuh,” ujar Rahmadi.
Jelang waktu berbuka puasa, beberapa tempat istirahat di ruas Tol Pejagan-Pemalang seperti tempat istirahat Km 252 dan Km 275 ditutup. Hal tersebut terjadi karena tempat istirahat penuh. Dua tempat istirahat tersebut hanya mampu menampung sekitar 60 kendaraan. Pengendara yang ingin beristirahat diarahkan untuk beristirahat di tempat istirahat selanjutnya yakni di Km 344.