Kecepatan Dibatasi, Jadwal KA Terlambat hingga 1 Jam
Jalur kereta api di Jawa Barat bagian selatan terganggu akibat anjloknya Kereta Api Lodaya Tambahan di wilayah Nagreg, Rabu (29/5/2019). Tujuh rangkaian kereta api terpaksa memutar ke jalur utara. Meski jalur sudah bisa dilintasi, laju KA di jalur selatan Jabar dibatasi 20 kilometer per jam hingga menyebabkan keterlambatan jadwal kedatangan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Jalur kereta api di Jawa Barat bagian selatan terganggu akibat anjloknya Kereta Api Lodaya Tambahan di wilayah Nagreg, Rabu (29/5/2019). Tujuh rangkaian kereta api terpaksa memutar ke jalur utara. Meski jalur sudah bisa dilintasi, laju KA di jalur selatan Jabar dibatasi 20 kilometer per jam. Hal itu menyebabkan keterlambatan jadwal kedatangan.
Tujuh rangkaian kerata api (KA) yang terpaksa memutar, yakni KA Turangga, KA Lodaya reguler, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Kahuripan, KA Kutojaya Selatan, dan KA Lodaya Tambahan. Rangkaian KA tersebut mesti mengambil jalan memutar melalui Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Puwokerto, dan Kroya untuk kemudian kembali ke lintas selatan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 (PT KAI Daop 2) Noxy Citrea Bridara, di Bandung, Kamis (30/5), menjelaskan, rute kereta api bagian selatan Jawa kembali bisa dilintasi pada pukul 01.45 dini hari. Namun, pembatasan kecepatan masih diberlakukan hingga keputusan berikutnya.
Menurut Noxy, pembatasan kecepatan diperlukan untuk menghindari kecelakaan susulan. Perubahan ini berdampak kepada keterlambatan kereta sampai di stasiun tujuan.
”Kami berupaya secepatnya memastikan jalur selatan kembali digunakan dengan normal. Keterlambatan puluhan menit hingga 1 jam akan terjadi akibat antrean melewati jalur yang anjlok tersebut. Kami dari PT KAI meminta maaf akibat kejadian ini,” tuturnya.
Sebelumnya, perubahan jalur kereta ke arah utara juga berimbas terhadap penumpang dengan tujuan stasiun reguler yang tidak dilewati, seperti Cipeunduy, Tasikmalaya, dan Banjar. Noxy mengatakan, PT KAI menyediakan opsi pengembalian biaya tiket secara utuh untuk penumpang yang ingin membatalkan perjalanan akibat kendala tersebut.
Keterlambatan puluhan menit hingga 1 jam akan terjadi akibat antrean melewati jalur yang anjlok tersebut. Kami dari PT KAI meminta maaf akibat kejadian ini.
”Untuk penumpang diberikan pilihan, apakah bersedia menggunakan rangkaian kereta atau mengembalikan tiket. Namun, yang membatalkan tidak sampai 5 persen. Artinya, perjalanan menggunakan kereta api masih diminati,” tuturnya.
Sebelumnya, rangkaian KA Lodaya Tambahan anjlok di jalur antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg pada Rabu sekitar pukul 16.30. Kereta ketiga dari sembilan kereta anjlok sehingga perjalanan rangkaian tersebut berhenti. Akhirnya, seluruh penumpang yang berjumlah 95 orang melanjutkan perjalanan dengan menggunakan dua rangkaian depan dan tiba di Stasiun Bandung pukul 19.18.
Kereta yang anjlok berhasil dievakuasi pada Rabu malam pada pukul 22.15. Selanjutnya, Kamis, sekitar pukul 01.45, jalur sudah bisa dilewati dengan pembatasan kecepatan 10 kilometer per jam.
”Terakhir pukul 16.55, pembatasan kecepatan di jalur kereta yang anjlok menjadi 20 kilometer per jam. Kami berharap bisa kembali normal secepatnya,” tutur Noxy.