Penerapan sistem satu arah atau ”one way” pada hari pertama, Kamis (30/5/2019), di ruas Tol Cikopo-Palimanan, dinilai berjalan lancar. Polisi dan pengelola jalan tol meminta pemudik memanfaatkan sistem satu arah yang berlangsung hingga 2 Juni mendatang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Penerapan sistem satu arah atau one way pada hari pertama, Kamis (30/5/2019), di ruas Tol Cikopo-Palimanan dinilai berjalan lancar. Polisi dan pengelola jalan tol mengimbau pemudik memanfaatkan sistem satu arah yang berlangsung hingga 2 Juni mendatang.
Sistem satu arah diberlakukan mulai pukul 08.00 di Jalan Tol Cipali. Jalur A, B, hingga area istirahat atau rest area pun dapat digunakan bagi pemudik yang mengarah ke timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pengelola tol membuka 21 dari total 26 gardu di Gerbang Tol Palimanan Kilometer 188, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, untuk memperlancar arus kendaraan.
Berdasarkan data PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pengelola Tol Cipali, sejak Kamis pukul 06.00-14.00, sebanyak 29.945 kendaraan melintasi GT Palimanan. Dari jumlah itu, sebanyak 29.104 kendaraan mengarah ke timur.
Jumlah tersebut melonjak dibandingkan volume kendaraan ke arah timur pada rentang waktu yang sama Rabu, yakni 14.250 kendaraan. Di luar arus mudik, kendaraan yang mengarah ke timur dan melintasi GT Palimanan sekitar 12.500 unit per hari.
Pantauan Kompas, hingga Kamis sore, antrean kendaraan menjelang GT Palimanan mencapai lebih dari 2 kilometer. Padahal, sistem satu arah telah diberlakukan. Bahkan, sejumlah mobil harus menepi untuk mendinginkan mesin. Meski demikian, kendaraan tetap melaju.
GT Palimanan merupakan gerbang transaksi sehingga pengendara membutuhkan waktu untuk membayar tarif Tol Cipali. Polisi pun menetapkan GT Palimanan sebagai salah satu titik rawan kepadatan.
”Sejauh ini, sistem one way bisa mengurai kemacetan. Memang ada antrean, tetapi hanya sekitar 500 meter,” ujar Wakil Presiden Direktur PT LMS Firdaus Azis. Selain menyiapkan 26 gardu, pihaknya juga mengaktifkan 10 mobile reader untuk mempercepat pembayaran tol dengan uang elektronik.
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas Polri memberlakukan sistem satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa mulai Kilometer 70 ruas Jakarta-Cikampek hingga Km 263 GT Brebes Barat pada 30 Mei sampai 2 Juni. Sistem serupa saat arus balik diberlakukan pada 7-9 Juni.
Penerapan awalnya mulai pukul 09.00-21.00. Namun, hari ini, sistem satu arah dimulai 1 jam lebih awal karena kepadatan telah terjadi sejak pagi. Dengan demikian, kendaraan yang ingin menuju Jakarta diarahkan melintasi jalur arteri pantai utara Jawa.
Puncak mudik
Menurut Firdaus, lonjakan kendaraan dipastikan masih berlangsung hingga puncak mudik pada Jumat (31/5) besok. Lebih dari 104.000 kendaraan diprediksi melintasi jalan tol sepanjang 116,7 kilometer tersebut. Jumlah ini meningkat hampir 19 persen dibandingkan tahun lalu.
Firdaus optimistis penerapan sistem satu arah dapat mengurangi titik kemacetan saat puncak mudik. Namun, ia meminta pemudik tetap menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup, minimal Rp 150.000, serta memanfaatkan tempat istirahat maksimal 1 jam.
Selain membuka delapan area istirahat, pihaknya juga telah menambah kapasitas area itu demi kebutuhan pemudik. ”Kami juga meminta pemudik menghindari berangkat waktu arus sedang padat, yakni setelah berbuka puasa,” ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Mohamad Aris mengimbau pemudik memanfaatkan waktu mudik empat hari selama penerapan sistem satu arah. ”Sistem one way sudah memperlancar arus di tol. Di luar itu, potensi kemacetan besar,” ujarnya.
Jika terjadi kepadatan, pihaknya telah menyiapkan tim urai, yakni polisi dengan sepeda motor di jalan tol. Di tempat istirahat, misalnya, dapat dilakukan sistem lawan arah atau contra flow.
”Kalau terjadi kemacetan parah hingga 5 kilometer menjelang GT Palimanan, kendaraan akan dikeluarkan melalui GT Sumberjaya (Majalengka) lalu melintasi jalur arteri,” ujarnya.
Sementara itu, di jalur pantura, kepadatan terjadi di beberapa titik imbas penerapan sistem satu arah di ruas tol Trans-Jawa. Kendaraan dari arah timur tersebut didominasi bus yang hendak kembali ke Jakarta untuk mengangkut penumpang.
Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon mencatat, sepanjang Kamis, sebanyak 10.757 kendaraan melintasi Cirebon ke arah Jakarta. Padahal, sebelum penerapan sistem satu arah, kendaraan yang melintas ke arah Jakarta sekitar 8.000 unit per hari.
Bahkan, pada Kamis siang, jajaran Polres Cirebon Kota mengalihkan kendaraan dari arah timur melalui jalur alternatif, yakni Kalijaga-Samadikun-Gunung Jati-Karangampel, Indramayu. Hal ini dilakukan karena jalur pantura sangat padat.
Aris menambahkan, pasar tumpah di jalur pantura telah ditertibkan untuk memperlancar arus kendaraan. ”Jika masih macet, kami lakukan contra flow, sistem buka tutup jalan, hingga pengalihan ke jalur alternatif,” ungkapnya.