JAKARTA, KOMPAS — Indosat Ooredoo siap mengantisipasi kenaikan traffic jaringan selama periode Lebaran 2019. Selain itu, cakupan jaringan 4G mereka kini juga telah ditingkatkan 27 persen dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu.
Indosat Ooredoo telah meningkatkan kapasitas data 15 persen dibandingkan dengan kapasitas data reguler harian. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan traffic pada titik-titik terpadat. Mereka memprediksi traffic yang terjadi sekitar 9,3 terabyte per hari.
”Kami memahami kebutuhan telekomunikasi yang andal selama peningkatan traffic pada mudik dan perayaan Lebaran,” kata Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Dejan Kastelic di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Mereka telah melakukan uji jaringan di lima kota di Indonesia yang dianggap sebagai representasi dari wilayah dengan tujuan mudik terpadat pada akhir April 2019. Kelima kota itu ialah Solo, Malang, Padang, Banjarmasin, dan Makassar.
Menurut Group Head Network Strategy Architecture and Solution Indosat Ooredoo Kustanto, rata-rata kecepatan jaringan terendah di lima kota itu berkisar 15-16 megabyteper second (Mbps). Hasil uji jaringan di sejumlah titik potensi keramaian juga menunjukkan kecepatan di atas 90 Mbps dengan rata-rata kecepatan unduh 20 Mbps.
Kustanto menambahkan, hal itu tidak terlepas dari upaya Indosat Ooredoo memperluas cakupan populasi jaringan 4G. Saat ini, di tingkat nasional angkanya sudah mencapai 80 persen. Ada peningkatan sekitar 27 persen dibandingkan dengan Ramadhan 2018.
Cakupan populasi 4G tertinggi ada di Jawa Tengah, mencapai 94 persen pada tahun ini. Dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu, cakupannya baru mencapai 80 persen. Di Jawa Timur, cakupan meningkat dari 66 persen menjadi 91 persen.
Peningkatan itu terjadi karena ada penambahan base transceiver station (BTS) 4G di sejumlah titik. Selain itu, mereka juga menyediakan 100 BTS mobile di seluruh Indonesia. ”Di Jawa Tengah kami tambah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Di Jawa Timur kami naikkan menjadi 2,4 kalinya,” kata Kustanto.
Adapun di luar Jawa peningkatan jauh lebih signifikan.
Di Sumatera Barat, cakupan populasi meningkat menjadi 61 persen jika dibandingkan dengan Ramadhan 2018 yang hanya 17 persen. Peningkatan cukup signifikan juga terjadi di Kalimantan Selatan dari 42 persen menjadi 70 persen dan Sulawesi Selatan dari 41 persen menjadi 80 persen.
”Penambahan BTS di Sumatera Barat 6 kali lipat, Kalimantan Selatan 4,8 kali lipat, dan Sulawesi Selatan 5,6 kali lipat,” ujar Kustanto.