Misi Dagang ke Chile, Indonesia Raup Transaksi 32,56 Juta Dollar AS
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dalam penjajakan kerja sama dagang di Chile, selama 15-17 Mei 2019, Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar 32,56 juta dollar AS. Transaksi itu berasal dari rencana penjualan produk, seperti dekorasi rumah, minyak kelapa sawit, kertas fotokopi dan percetakan, serta minyak kelapa sawit pemurnian olein untuk makanan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda, dalam siaran pers yang dikutip Kamis (30/5/2019), di Jakarta, menyampaikan, penjajakan kerja sama dagang tersebut sebagai bagian membuka pasar baru menjelang penerapan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA).
Penjajakan kerja sama dagang ke Chile termasuk dalam misi dagang yang dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita.
Arlinda menyebutkan beberapa perwakilan pelaku usaha Indonesia yang turut diajak, antara lain Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia, Badan Pengelola dan Perkebunan Kelapa Sawit, serta Asia Pulp and Paper.
Arlinda mengemukakan, minat kedua negara untuk berdagang ataupun berinvestasi cukup besar. Saat pertemuan penjajakan kerja sama dagang, pihak Indonesia mengajak pelaku usaha di Chile untuk memanfaatkan momentum implementasi IC-CEPA.
Berdasarkan data Kemendag, pada 2018, total perdagangan Indonesia-Chile sebesar 274 juta dollar AS. Pada tahun yang sama, neraca perdagangan Indonesia dari Chile mengalami surplus sebesar 43,87 juta dollar AS.
"Saat IC-CEPA berlaku, pemerintah Indonesia-Chile menargetkan nilai perdagangan dua negara naik dua kali lipat," tutur Arlinda.
Indonesia dan Chile segera mengimplementasikan IC-CEPA setelah ratifikasi selesai pada Agustus 2019. (MED)