Moda Pesawat Diprediksi Bakal Kehilangan Pelanggan
PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi memprediksi bakal terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan Lebaran 2019 jika dibandingkan dengan masa yang sama setahun lalu. Hal itu terjadi karena faktor harga tiket dan ketertarikan pemudik menjajal jalur darat melalui tol.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, memprediksi bakal terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan Lebaran 2019 jika dibandingkan dengan masa yang sama setahun lalu. Hal itu terjadi karena faktor harga tiket dan ketertarikan pemudik menjajal jalur darat melalui tol.
Penurunannya mencapai 32,39 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 18.931 penumpang. Meski turun, jumlah penumpang harian selama angkutan Lebaran 2019 diprediksi akan lebih tinggi daripada hari biasa, yang hanya 400-500 orang per hari.
”Angkutan Lebaran ditetapkan 29 Mei-13 Juni. Selama itu, kami memprediksi rata-rata jumlah penumpang tiap hari mencapai 800 orang per hari atau 12.800 orang,” kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Anton Marthalius di Banyuwangi, Kamis (30/5/2019).
Anton mengatakan, penurunan itu terjadi secara nasional. Hal itu terjadi karena beberapa faktor, antara lain harga tiket yang dirasa masih terlalu tinggi oleh masyarakat dan fasilitas jalan tol yang sebagian besar sudah rampung.
”Akan tetapi, kami tetap melakukan berbagai antisipasi lonjakan penumpang. Antisipasi dilakukan terutama pada puncak arus mudik pada 1 Juni dan puncak arus balik pada 9 Juni,” ujarnya.
General Manager PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni di Banyuwangi mengatakan, tingginya harga tiket dan tingginya minat pemudik menggunakan mobil pribadi menyebabkan peningkatan pengguna mobil pribadi diprediksi naik drastis.
”Akan ada kenaikan 5 persen untuk penumpang pejalan kaki dan pengguna roda dua, sedangkan pengguna roda empat akan melonjak hingga 15 persen jika dibandingkan tahun lalu. Hal itu karena tingginya minat pemudik menggunakan mobil pribadi,” ungkapnya.
Fahmi mengatakan, tingginya minat tersebut karena pengaruh dioperasikannya Tol Trans-Jawa dan Tol Trans-Sumatera. Selain itu, pengaruh tingginya biaya tiket pesawat terbang dan penerapan biaya bagasi bagi penumpang pesawat terbang juga membuat banyak orang lebih berminat mudik menggunakan mobil pribadi.
Terkait dengan puncak arus mudik, PT ASDP Cabang Ketapang Gilimanuk memprediksi, lonjakan penumpang akan terjadi pada H-4 dan H-3 Lebaran tanggal 2-3 Juni. Pada saat itu, puluhan ribu pemudik akan menyeberang dari Bali ke Pulau Jawa.