China Ingatkan Konsekuensi Jika Kanada Ikuti Kepentingan AS
China mengingatkan adanya konsekuensi yang diterima Kanada bertindak menuruti kepentingan Amerika Serikat (AS). China menuding Kanada membantu AS dengan cara meningkatkan tekanan kepada negara Tirai Bambu tersebut.
Oleh
Elsa Emiria Leba
·3 menit baca
BEIJING, JUMAT - China mengingatkan adanya konsekuensi yang diterima Kanada karena bertindak menuruti kepentingan Amerika Serikat (AS). China menuding Kanada membantu AS dengan cara meningkatkan tekanan kepada negara Tirai Bambu tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, masalah antara China dan Kanada merupakan hasil ulah dari pemerintah itu. China berharap Kanada berhenti bertindak untuk kepentingan AS. “Kami harap Kanada mengerti konsekuensi ini, sehingga tidak membahayakan diri mereka sendiri. Semoga Kanada segera memperbaiki kesalahannya sekaligus menghindari penderitaan lebih besar,” kata Geng Shuang, Jumat (31/5/2019) di Beijing, China.
Hubungan China dan Kanada renggang setelah aksi saling menahan warga negara dari masing-masing negara. Kanada menahan Kepala Keuangan Huawei Technologies Co. Ltd. dari China, Meng Wanzhou, atas kasus penipuan berdasarkan permintaan AS pada Desember 2018.
Tak lama kemudian, China menahan pengusaha Kanada Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig. Para pengamat melihat ada koneksi kuat antara kedua kasus penahanan tersebut, meskipun kemudian dibantah oleh China. China bersikap tegas sebagai upaya untuk menekan balik Kanada. Apalagi, AS kini aktif terlibat atas kasus penahanan terhadap Spavor dan Kovrig itu.
China menuntut dua warga negara Kanada itu atas tuduhan spionase pada awal Mei 2019. Sebelumnya, China juga telah memutus impor komoditas utama Kanada dan menjatuhi hukuman mati kepada Robert Schellenberg, seorang warga Kanada yang terlibat kasus narkoba, setelah Meng ditangkap.
Adapun Kanada menyebutkan penahanan kedua warga negaranya sebagai tindakan sewenang-wenang. Kanada terus mendesak China membebaskan Kovrig dan Spavor yang hingga kini tidak kunjung diberikan akses kepada pengacara dan anggota keluarga.
Kanada berkoordinasi dengan AS untuk mengupayakan pembebasan Kovrig dan Spavor. Masalah ini juga dibahas dalam kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Ottawa, Kamis (30/5/2019), kemarin.
Dalam kunjungannya, Pence tak lupa berterima kasih kepada Kanada karena telah menahan Meng. Menurut Pence, Presiden AS Donald Trump akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping mengenai kasus penahanan Kovrig dan Spavor dalam pertemuan G20 di Jepang pada Juni 2019.
Ekstradisi Meng
Hubungan antara China dan Kanada berpotensi besar semakin memburuk jika Kanada mengabulkan permintaan ekstradisi Kepala Keuangan Huawei Technologies Co. Ltd., Meng Wanzhou ke AS. Meng adalah putri dari pendiri Huawei, Ren Zhengfei.
AS awalnya meminta agar Meng ditahan atas tuduhan berbohong kepada bank-bank mengenai transaksi perusahaan dengan Iran sehingga melanggar sanksi perdagangan AS. Meng membantah tuduhan tersebut dan meminta dibebaskan.
Pengacara Meng beragumen bahwa penahanan Meng memiliki motif politik. Saat ini, Meng ditahan sebagai tahanan rumah di Vancouver, Kanada.
Pada pertengahan Mei 2019, AS menetapkan Huawei masuk ke dalam daftar hitam perdagangan AS. AS menuduh Huawei mengancam keamanan nasional negara karena memberi peluang bagi intelijen China masuk ke dalam jaringan komunikasi negara lain.
Masuknya Huawei di daftar hitam perdagangan AS menambah kericuhan perang dagang AS-China. Hingga kini, negosiasi perdagangan antara kedua negara belum menemukan titik temu. (Reuters/AP)