Polres Cirebon kembali mengalihkan arus kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jakarta melalui jalur alternatif Indramayu untuk mengurangi kepadatan di jalur pantai utara Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat, kembali mengalihkan arus kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jakarta melalui jalur alternatif Indramayu. Pengalihan arus dilakukan untuk mengurangi kepadatan di jalur pantai utara Cirebon akibat dampak penerapan sistem satu arah di jalan tol.
Pengalihan arus diberlakukan sekitar pukul 13.00 WIB di pertigaan Kalijaga, Kota Cirebon, Jumat (31/5/2019). Selain bersiaga, polisi juga memasang marka jalan dan mobil berpengeras suara untuk menginformasikan kepada pengendara terkait pengalihan arus. Kendaraan yang dialihkan umumnya bus dan mobil pribadi.
"Pengalihan arus ini waktunya tentatif dan situasional. Kalau pantura Cirebon sudah lancar, pengalihan arus ditutup," ujar Kepala Bagian Operasi Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota Inspektur Dua Jony. Meski demikian, sebagian kecil kendaraan, khususnya sepeda motor, masih diperbolehkan melalui pantura Cirebon.
Menurut Jony, jika kepadatan terjadi dari Kalijaga hingga Terminal Harjamukti, lebih dari 2 kilometer, arus kendaraan yang menuju Jakarta bakal diarahkan ke jalur alternatif Cirebon-Indramayu. Kendaraan akan melalui Jalan Samadikun-Gunung Jati-Kepetakan-Karangampel-Jatibarang-Losarang, Indramayu lalu mengarah ke Jakarta.
Dibandingkan melalui pantura Cirebon, jalur alternatif tersebut menelan jarak lebih jauh, yakni lebih dari 3 kilometer. "Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Indramayu untuk mengarahkan kendaraan yang ingin ke Jakarta," ujar Jony.
Pengalihan arus bukan kali ini saja dilakukan. Pada Kamis (30/5), ketika penerapan sistem satu arah atau "one way" pertama kali diberlakukan, polisi juga mengalihkan kendaraan dari Jateng yang ingin ke Jakarta via Indramayu.
Menurut Jony, kepadatan di pantura Cirebon arah Jakarta terjadi karena sistem satu arah di jalan tol. Sebelumnya, Korps Lalu Lintas Polri memberlakukan sistem satu arah di Jalan Tol Trans-Jawa mulai Kilometer (Km) 70 ruas Jakarta-Cikampek hingga Km 263 Gerbang Tol Brebes Barat pada 30 Mei hingga 2 Juni karena dinilai puncak masa mudik.
Dengan begitu, jalur A, B, hingga area istirahat di kiri dan kanan jalan dimanfaatkan oleh pengendara yang mengarah ke timur, yakni Jateng dan Jatim. Dampaknya, kendaraan yang ingin ke Jakarta tidak punya pilihan lain selain jalur pantura Jawa.
Oleh karena itu, kata Jony, pengalihan arus masih berpotensi dilakukan selama pemberlakuan sistem satu arah. "Kami telah menyiapkan tim urai berisi 35 personel. Tim ini akan mengurai kemacetan di tol dan pantura," ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Mohamad Aris mengakui, penerapan sistem satu arah akan berdampak pada jalur pantura. Namun, menurut dia, sistem tersebut telah memperlancar arus kendaraan di tol yang menuju Jateng dan Jatim.
Untuk jalur pantura, kata Aris, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas selain menertibkan pasar tumpah di sepanjang pantura. "Jika masih macet, akan dilakukan sistem lawan arah di pantura. Kalau masih macet, kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif," ucapnya.