PARIS, KAMIS - Baru dua babak, petenis putri nomor satu dunia, Naomi Osaka, sudah bermain enam set dengan total 4 jam 44 menit dalam Perancis Terbuka. Dia kehilangan set pertama pada dua laga itu, tetapi selalu bisa menyelamatkan diri, termasuk dalam drama melawan Victoria Azarenka pada babak kedua.
Pertandingan pertama di Lapangan Suzanne Lenglen, Roland Garros, Paris, Kamis (30/5/2019) itu dimenangi Osaka, 4-6, 7-5, 6-3. Laga tersebut berlangsung 2 jam 50 menit, lebih lama dari babak kedua tunggal putra, Dominic Thiem melawan Alexander Bublik, dalam empat set, di Lapangan Philippe Chatrier. Thiem menang 6-3, 6-7 (6), 6-3, 7-5, dalam laga 2 jam 30 menit.
“Saya beruntung pernah berhadapan dengan Azarenka dua kali. Dia bermain dengan baik sebelum datang ke sini. Saya senang bisa memenangi pertandingan,” kata Osaka saat diwawancara mantan petenis Perancis, Fabrice Santoro, di hadapan penonton di stadion.
Kemenangan tersebut didapat setelah Osaka melalui tantangan tiga set dari Anna Karolina Schmiedlova, pada babak pertama. Kejutan tersingkirnya petenis nomor satu dunia pada babak pertama hampir terjadi sebelum Osaka membalikkan keadaan dan menang 0-6, 7-6 (4), 6-1.
Sebelum berjumpa di Roland Garros, Azarenka dan Osaka bersaing di Australia Terbuka 2016 dan WTA Roma 2018. Mereka berbagi kemenangan, 1-1. Kemenangan di lapangan tanah liat Roma dipertegas melalui kemenangan di Roland Garros, meski Osaka tak mendapatkannya dengan mudah.
Setelah kehilangan set pertama—Osaka langsung tertinggal 0-3—dan memenangi set kedua yang berjalan selama 1 jam 14 menit, Osaka terlihat akan memenangi set ketiga dengan mudah. Petenis berusia 21 tahun itu unggul 5-1 dan memegang servis pada gim berikutnya. Namun, Osaka justru kehilangan servisnya.
Azarenka, petenis nomor satu dunia pada 2012, mendekat menjadi 3-5. Dengan pengalaman menjuarai Australia Terbuka 2012 dan 2013, ibu dari satu anak itu tetap memberi perlawanan ketika Osaka mendapat serving for the match untuk kedua kalinya pada gim kesembilan. Azarenka, bahkan, hampir mencuri lagi servisnya.
Osaka, akhirnya memenangi pertandingan pada match point ketiga ketika bola pengembalian servis Azarenka jatuh di luar lapangan.
“Kamu tampak tenang sekali saat menjalani pertandingan tadi. Bagaimana kamu melakukannya?” tanya Santoro yang selalu menerjemahkan jawaban atlet dalam bahasa Perancis.
“Tenang? Saya kesal dan berteriak di sisi sini juga di sana. Saya adalah orang yang emosional,” jawab Osaka, singkat. Sementara Santoro menanti penjelasan berikutnya, Osaka yang lugu berkata, “Silahkan terjemahkan”.
Dengan kemenangan itu, untuk ketiga kalinya dari empat partisipasi, Osaka lolos ke babak ketiga Perancis Terbuka. Dia pun mencoba menembus hasil terbaiknya di Roland Garros selama ini. Apalagi, Osaka terdorong motivasi menambah gelar juara dari dua Grand Slam terakhir, AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019.
Untuk mencapai target itu, Osaka harus melewati Katerina Siniakova pada babak ketiga terlebih dulu. Petenis Ceko itu mengalahkan Maria Sakkari, 7-6 (5), 6-7 (8), 6-3, juga dalam laga maraton selama 3 jam 10 menit.
Jika “terlambat panas” seperti pada babak pertama dan kedua, Osaka bisa kesulitan saat berhadapan dengan unggulan lain yang berpeluang bertemu dengannya. Osaka berada satu pul dengan juara bertahan, Simona Halep, dan tiga kali juara Perancis Terbuka, Serena Williams.
Serena melaju ke babak ketiga setelah mengalahkan Kurumi Nara (Jepang), 6-3, 6-2, dan akan berhadapan dengan sesama petenis AS, Sofia Kenin, pada babak ketiga.
Pada tunggal putra, tiket babak ketiga didapat Novak Djokovic dan Dominic Thiem. Jika terus melaju, keduanya bisa bertemu di semifinal.
Djokovic dan Thiem adalah kandidat juara tunggal putra Perancis Terbuka tahun ini di samping juara 11 kali, Rafael Nadal. Menuju Perancis Terbuka, prestasi ketiganya imbang, masing-masing, dengan satu gelar juara di lapangan tanah liat.