Dinas Pariwisata Sumatera Barat memperkirakan sekitar 1 juta orang wisatawan akan mengunjungi objek-objek wisata di provinsi itu selama periode libur Lebaran.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS - Dinas Pariwisata Sumatera Barat memperkirakan sekitar 1 juta orang wisatawan akan mengunjungi objek-objek wisata di provinsi itu selama periode libur Lebaran. Sebagian besar wisatawan merupakan perantau yang mudik ke kampung halaman.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian di Padang, Jumat (31/5/2019), mengatakan, ramainya kunjungan ke objek wisata saat libur Lebaran tak terlepas dari tradisi mudik yang dilakukan para perantau Minangkabau. Setelah bersilaturahmi pada hari raya, umumnya mereka akan berkunjung bersama sanak saudara ke tempat wisata terdekat.
"Pada hari ketiga (H+1), keempat (H+2), dan seterusnya, para pemudik akan berlibur ke tempat-tempat wisata," kata Oni.
Menurut Oni, tempat-tempat wisata yang bakal ramai dikunjungi hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu jalur ke utara, Padang-Padang Pariaman-Padangpanjang-Bukittinggi-Batusangkar-Limapuluh Kota. Objek wisata yang ada di jalur itu, antara lain Pantai Padang, Pulau Angso Duo, Lembah Anai, Jam Gadang, Lembah Harau, dan Kelok Sembilan.
Selain itu, lokasi lainnya yang juga ramai, antara lain kawasan Mandeh di Pesisir Selatan dan Vila Danau Kembar di Solok.
Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, kata Oni, Pemprov Sumbar sudah menyampaikan surat edaran ke pemerintah kabupaten/kota. Gubernur meminta bupati dan wali kota untuk mempersiapkan objek wisata, terutama dari segi kebersihan dan ketertiban, serta mengantisipasi kenaikan harga, pungutan liar, dan sejenisnya.
"Biaya parkir jangan sampai memberatkan wisatawan. Parkir kan ada standarnya, misalnya Rp 2.000-Rp3.000. Jangan sampai nanti naik menjadi Rp 20.000-Rp 30.000. Yang dipungut bisa saja kecil, tapi dampaknya untuk citra Sumatera Barat sangat besar (bisa tercoreng)," ujar Oni.
Terkait mahalnya tiket pesawat sejak awal tahun, Oni mengatakan, pengaruhnya tidak signifikan. Meskipun jumlah penerbangan berkurang, para pemudik diyakini telah mengantisipasi dengan pulang melalui jalur darat.
Namun, berdasarkan catatan Kompas (8/6/2018), Dinas Pariwisata Sumbar memperkirakan jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun lalu sekitar 2,5 juta orang.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Didi Ariadi mengatakan, dinas memberikan perhatian khusus terhadap objek wisata yang jadi favorit, seperti kawasan Pantai Air Manis, Pantai Padang, dan Pantai Pasir Jambak. Selain itu, perhatian juga diberikan pada pusat kuliner dan pusat perdagangan.
Pemerintah Kota Padang menurunkan dan menyiagakan 1.000 personel di lokasi-lokasi tersebut, antara lain Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pariwisata, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Di Pantai Air Manis, misalnya, selain pembenahan infrastruktur, pemkot juga mendirikan menara pemantau bekerja sama dengan BPBD Padang. Pemkot juga mengintensifkan koordinasi dengan Kelompok Siaga Bencana dan BPBD dalam mengingatkan pengunjung jika terjadi ombak besar dan kejadian sejenisnya.
Selain itu, pemkot juga memasang empat unit kamera pengawas di kawasan Pantai Air Manis dan enam unit kamera pengawas di Pantai Padang yang tersambung secara langsung ke petugas. Keberadaan kamera pengawas diharapkan bisa mengantisipasi dan mencegah kejahatan sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
"Kami juga berkoordinasi dengan tim saber pungli (sapu bersih pungutan liar). Di Pantai Air Manis biasanya banyak pungli berdalih sumbangan untuk tempat ibadah atau kegiatan kepemudaan. Sementara itu, di Pantai Padang, biasanya banyak pungli berkedok pengamen liar. Jika ada kejadian, pengunjung bisa langsung melapor, akan kami tindaklanjuti," kata Didi.
Didi menambahkan, pemerintah menyediakan kontak pengaduan jika pengunjung mengalami hal yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman ketika mengunjungi objek wisata. Pengunjung bisa menghubungi nomor 08116607555 melalui SMS ataupun aplikasi WhatsApp.
Didi berjanji, petugas akan langsung menindaklanjuti laporan dan menyampaikan hasilnya kepada pengunjung yang mengadukan. "Semua terkait keluhan kepariwisataan akan kami tindaklanjuti. Misalnya, harga makanan tidak sewajarnya. Petugas kami akan turun ke lokasi untuk menindaklanjuti. Hasilnya segera kami sampaikan ke pengadu," ujar Didi.