Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/7/2019). Rumah-rumah warga terendam air. Jembatan penghubung antarkecamatan juga rusak.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/7/2019). Rumah-rumah warga terendam air. Jembatan penghubung antarkecamatan juga rusak.
Banjir tersebut melanda Kecamatan Toili, Toili Barat, dan Moilong di Kabupaten Banggai. Banjir terjadi karena luapan sejumlah sungai dan genangan air di lahan datar yang sulit mencari jalur keluar menyusul hujan lebat pada Jumat-Sabtu (31/5/2019-1/6/2019).
Di tiga daerah tersebut terdapat banyak sungai besar. Sebagai gambaran, satu kecamatan di Banggai terdiri atas 10-15 desa dengan sekitar 2.000 jiwa per desa. Tiga kecamatan di Banggai itu juga merupakan sentra persawahan. Namun, sawah belum ditanami sehingga petani tak rugi.
Aloysius Nasus (52), warga Kecamatan Toili, mengatakan, air mulai pelan-pelan tinggi pada Sabtu pagi. ”Air menggenangi rumah dan jalan hingga 1,5 meter. Ada warga yang harus dievakuasi dengan perahu. Satu jembatan yang menghubungkan sejumlah kecamatan putus, tetapi sudah dibuatkan jembatan darurat. Namun, jembatan darurat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua,” ujarnya saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Sabtu.
Hingga Sabtu, hujan masih mengguyur daerah-daerah terdampak banjir. Warga memilih mengungsi di rumah keluarga dan fasilitas umum yang tak terkena banjir. Warga menyelamatkan barang-barang penting, terutama barang elektronik dari rumah agar tidak rusak.
Air menggenangi rumah dan jalan hingga 1,5 meter.
Saat dihubungi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulteng Bartolomues Tandigala mengaku belum mendapatkan informasi dari BPBD Kabupaten Banggai. Pihaknya akan mencari informasi terkait dengan bencana tersebut.