Mantan Menteri Dalam Negeri di era pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Sukarnoputri, Hari Sabarno tutup usia, Jumat (31/5/2019). Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019) siang.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Menteri Dalam Negeri di era pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Sukarnoputri, Hari Sabarno, tutup usia, Jumat (31/5/2019). Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019) siang.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Jumat (31/05/2019), menyatakan, keluarga besar Kemendagri turut berduka cita atas wafatnya Hari Sabarno. “Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yang terbaik dan almarhum khusnul khotimah serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan dan keikhlasan," katanya.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar menambahkan, Hari akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Sabtu (01/06/2019) siang. Jenazahnya akan diberangkatkan ke tempat pemakaman itu pukul 11.00. Selanjutnya, pukul 13.00, Tjahjo Kumolo akan memimpin prosesi pemakaman secara militer.
Hari Sabarno, lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 12 Agustus 1944. Pada 10 Agustus 2001, alumnus Akademi Militer Nusantara 1967 itu dilantik sebagai Mendagri dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
“Tadi malam pukul 01.00 ditelepon Ibu Presiden (Megawati), saya menyatakan ini satu kehormatan, amanah dari Allah SWT. Bahwa menjadi menteri itu tidak untuk enak-enakkan, tetapi mengemban tugas berat dan mulia,” kata Hari usai dilantik menjadi Mendagri oleh Presiden Megawati.
Menjelang akhir kekuasaannya, Presiden Megawati menunjuk Hari sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ad interim, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundurkan diri.
Sebelum di eksekutif, Hari pernah menjabat Wakil Ketua MPR dari Fraksi TNI Polri, tahun 1998-2001.
Pangkat terakhir yang disandangnya adalah letnan jenderal. Kemudian pada tahun 2004, Hari menerima kenaikan pangkat kehormatan dari Letnan Jenderal (purnawirawan) menjadi Jenderal (kehormatan).
Di antara kariernya yang cemerlang, Hari juga sempat tersandung kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di sejumlah daerah semasa menjabat mendagri.