BOGOR, KOMPAS - Komisioner KPU RI Ilham Saputra menyerahkan santunan kepada perwakilan keluarga Pejuang Demokrasi di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Sabtu (1/6/2019). Ada 19 orang dari 28 orang Pejuang Demokrasi Kabupaten Bogor yang mendapat santunan dari KPU RI.
Pejuang Demokrasi, jelas Komisioner KPU Kabupaten Bogor Heri Setiawan, adalah sebutan bagi petugas atau aparat yang meninggal dunia saat atau setelah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam Pemilu Serentak 2019 lalu. Ia bisa petugas PPK, PPS, atau linmas.
"Pejuang Demokrasi ini bisa disebut korban juga, korban dari pengabdiannya pada kepentingan dan tugas negara . Di Kabupaten Bogor ada 28 orang yang menjadi korban dalam penyelengaraan pemilu kali ini, terbanyak se-Indonesia," kata Heri.
"Pejuang Demokrasi ini bisa disebut korban juga, korban dari pengabdiannya pada kepentingan dan tugas negara . Di Kabupaten Bogor ada 28 orang yang menjadi korban dalam penyelengaraan pemilu kali ini, terbanyak se-Indonesia," kata Heri.
Dari 28 orang korban ini, dipastikan semuanya mendapat santunan dari Bupati Bogor. Yang juga mendapat santunan dari Gubernur Jawa Barat 17 orang, dan yang juga mendapat santunan dari Gubernur Jawa Barat dan KPU RI 19 orang.
"Tidak semua mendapat santunan dari KPU RI dan Gubernur Jawa Barat, karena pengiriman kelengkapan data korban ditutup pada 4 Mei untuk mendapat santunan Gubernur Jawa Barat dan 9 Mei untuk tingkat KPU RI. Kalau Bupati, waktu pengajuan datanya lebih lama. Sebab itu, semua korban ahli warisnya mendapat santunan," jelas Heri.
Besar santunan per korban/ahli warisnya, yang diberi KPU RI adalah Rp 36 juta, dari Gubernur Jawa Barat Rp 50 juta, dan dari Bupati Bogor Rp 30 juta. KPU RI sudah menuntaskan pemberian santunan tersebut, yang uangnya ditransfer langsung ke rekening ahli waris.
"Semua uang santunan memang ditransfer langsung ke rekening bank masing-masing ahli waris. Yang KPU RI sudah semua. Yang gubernur baru dua ahli waris sedang yang bupati baru separuhnya. Separuhnya lagi masih dalam proses verifikasi datanya," tutur Heri.
Jadi, acara penyerahan santunan dari KPU RI di kantor KPU Kabupaten Bogor hanya simbolis, yang diwakili tujuh ahli waris Pejuang Demokrasi.
Komisioner KPU RI Ilham Saputra dalam sambutannya mengatakan, pemberian santunan ini merupakan upaya terbaik KPU dalam mengucapkan rasa berterima kasih kepada para Pejuang Demokrasi. Mereka telah mengorbakan jiwa dan raganya untuk terselenggaranya Pemilu Serentak 2019 secara optimal.
Menurut Ilham, pasti dalam pikiran pada Pejuang Demokrasi ini, terbesit mereka harus bekerja secara profesional, sehingga harus optimal, sepenuh hati dalam memberikan pelayanan. Sehingga, mereka mengorbankan kepentingan dirinya sendiri, kondisi fisiknya, karena terfokus menyelesaikan tugasnya secara profesional dan optimal.
Ny Widianingsih, salah seorang ahli waris, mengatakan sangat berterima kasih atas perhatian KPU. Ia membenarkan bahwa suaminya menjalankan tugas sangat fokus karena apa yang dikerjakannya itu adalah tugas negara.