PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memberangkatkan 1.080 orang dalam program mudik gratis dari Medan ke sejumlah kota di Sumatera Utara dan Riau. Mudik gratis ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kesulitan mendapat tiket untuk pulang kampung sekaligus angka kecelakaan pemudik sepeda motor.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memberangkatkan 1.080 orang dalam program mudik gratis dari Medan ke sejumlah kota di Sumatera Utara dan Riau. Mudik gratis ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kesulitan mendapat tiket untuk pulang kampung sekaligus angka kecelakaan pemudik sepeda motor.
Program mudik gratis tersebut dilepas Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV Siwi Peni dari halaman kantornya, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (1/6/2019). ”Semoga program mudik gratis ini bermanfaat dan mempertemukan para peserta mudik dengan sanak saudara di kampung halaman,” katanya.
Siwi mengatakan, mudik gratis bareng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV tahun ini memberangkatkan 1.080 pemudik dari Medan dengan tujuan Kota Padang Sidimpuan dan Kabupaten Labuhan Batu di Sumatera Utara serta Kota Pekanbaru, Riau. PTPN IV pun menyediakan 27 bus eksekutif dalam program mudik tersebut.
Program mudik gratis PTPN IV, kata Siwi, dibiayai dari dana tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan tersebut pun sudah dua tahun ini berpartisipasi dalam program mudik gratis. PTPN IV berencana membuat mudik gratis sebagai program rutinnya.
Mudik gratis PTPN IV, kata Siwi, merupakan bagian dari program Mudik Bareng BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Tahun ini, ada 104 BUMN yang memberangkatkan total 250.474 orang pemudik dari 80 kota di Indonesia. Mudik gratis BUMN dilakukan dengan moda transportasi bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang, sebagai salah satu wujud BUMN hadir untuk negeri.
Ahmad Taufik Hasibuan (21), peserta mudik gratis, mengatakan sangat terbantu dengan program mudik gratis karena saat ini sangat sulit mendapat tiket ke kampung halamannya di Kota Padangsidimpuan. ”Kalaupun ada, harga tiket saat ini juga sangat mahal,” katanya.
Taufik mengatakan, tiket bus ke Padang Sidimpuan, saat ini Rp 170.000, naik dari hari biasa Rp 130.000. ”Namun, tiket bus untuk duduk tidak ada lagi. Biasanya kalau sudah dekat Lebaran hanya bisa berdiri sepanjang perjalanan 15 jam atau duduk di lantai bus,” katanya.
Angkutan lain yang tersedia saat ini adalah mobil pribadi jenis minibus dengan harga tiket Rp 210.000. Mobil berkapasitas enam penumpang pun dijejali delapan orang sehingga terasa sangat sempit.
Sulitnya mendapat angkutan umum saat mudik Lebaran di Sumatera, kata Taufik, membuat ia dan temannya memburu program mudik gratis dari jauh-jauh hari. Ia bersama lima rekannya, sesama mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara pun, mendapat tempat duduk untuk mudik gratis bersama PTPN IV.