Ribuan Sapi NTT Dikirim ke Jakarta untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran
Sedikitnya 1.650 sapi asal Nusa Tenggara Timur kembali dikirim untuk kebutuhan Lebaran di Jakarta dan sekitarnya. Tahun ini, sampai 27 Mei, NTT telah mengirim 22.500 sapi dari total kuota 77.000 sapi ke Jakarta.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sedikitnya 1.650 sapi asal Nusa Tenggara Timur kembali dikirim untuk kebutuhan Lebaran di Jakarta dan sekitarnya. Tahun ini, sampai 27 Mei, NTT telah mengirim 22.500 sapi dari total kuota 77.000 sapi ke Jakarta.
Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) Danny Suhadi di Kupang, Sabtu (1/6/2019), mengatakan, permintaan sapi dari DKI Jakarta untuk kebutuhan Lebaran 5-6 Juni sebanyak 2.500 ekor. Namun, NTT baru bisa memenuhi 1.650 ekor.
”Sapi-sapi sudah tiba di Jakarta. Pengirimannya menggunakan tiga dari lima unit kapal ternak, yaitu jurusan Kupang-Tanjung Priok, Kupang-Wini-Atapupu- Tanjung Priok, dan Kupang-Waingapu-Tanjung Priok,” katanya.
Suhadi mengatakan, sapi yang dikirim jenis sapi jantan dengan bobot 275-500 kilogram. Pemerintah Provinsi NTT melarang pengiriman sapi betina. Larangan ini sudah diedarkan ke setiap pelabuhan pengiriman ternak sapi. Jika melanggar peraturan, akan dikenai sanksi, yakni tidak melakukan pengiriman.
”Meski populasi ternak sapi saat ini 1.280.000 ekor, pengiriman ke luar daerah tetap diawasi pemerintah,” katanya. Sapi biasanya dibeli dari peternak Rp 31.000 per kg-Rp 33.000 per kg daging sapi hidup dan dijual Rp 40.000 per kg-Rp 43.000 per kg.
Kepala Bidang Bisnis di Dinas Peternakan NTT Tay Renggi mengatakan, ongkos angkut sapi yang ditetapkan dengan surat keputusan Kementerian Perhubungan ialah Rp 777.000 per ekor dari NTT ke Jakarta. Jumlah itu belum termasuk biaya kandang sebelum dibawa ke pasaran di daerah tujuan Rp 200.000 per ekor dan ongkos bongkar di pelabuhan Rp 40.000 per ekor.
Jumlah itu, kata Tay, hampir sama dengan pengangkutan melalui kapal milik pengusaha. Namun, kapal ternak milik pemerintah jauh lebih nyaman bagi ternak karena didesain khusus untuk ternak dibandingkan dengan kapal lain. Kapal ternak disiapkan air, dokter hewan, hingga pakan.
”Dengan kapal khusus ternak, penyusutan bobot sapi bisa diminimalkan. Paling tinggi 8 persen per ekor. Apabila pakai kapal kargo, penyusutannya sampai 18 persen per ekor,” katanya.