Sistem Satu Arah di Tol Trans-Jawa Diperpanjang hingga Semarang
Sistem satu arah atau one way diperpanjang hingga Kilometer 414 Gerbang Tol Kali Kangkung, Kendal. Hal itu dilakukan karena terjadi antrean panjang kendaraan di Simpang Susun Brebes Barat Kilometer 263.
Oleh
Fajar Ramadhan / Sekar Gandhawangi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sistem satu arah atau one way diperpanjang hingga Kilometer 414 Gerbang Tol Kali Kangkung, Kendal. Hal itu dilakukan karena terjadi antrean panjang kendaraan di Simpang Susun Brebes Barat Kilometer 263.
”Baru saja kami buka sekitar pukul 11.30,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes Ajun Komisaris M Adimas Purwonegoro.
Sebelumnya, sistem satu arah atau one way dibuka sekitar pukul 07.20 di Kilometer 70 Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama. Berdasarkan pantauan sekitar pukul 10.00, terjadi antrean sepanjang lebih kurang 3 kilometer di Simpang Susun Brebes Barat.
Di Simpang Brebes Barat, kendaraan yang berada di jalur one way atau jalur B harus memutar melalui jalan layang untuk berpindah ke jalur normal atau jalur A. Hal itu menyebabkan kecepatan melambat sehingga terjadi penumpukan kendaraan hingga tempat istirahat (rest area) Banjaratma di kilometer 260.
Setelah melakukan sejumlah persiapan dan mensterilkan jalur dari arah Semarang, salah satu petugas kepolisian Polres Brebes terlihat membuka rambu penutup jalan dan traffic cone di lajur kiri jalur B pukul 11.30. Semua kendaraan di jalur B yang sebelumnya diarahkan masuk ke jalur A kini diperbolehkan melintas langsung ke arah Semarang.
Menurut Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri, waktu perpanjangan one way bersifat situasional. Hal itu akan disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang melintas. ”One way diperpanjang sampai Kilometer 414,” katanya.
Kemacetan di dua titik
Djunaedi (39), salah satu pemudik tujuan Nganjuk, Jawa Timur, mengalami kemacetan di dua titik hingga rest area 275 Tegal. Kemacetan pertama ia alami sekitar 10 kilometer di GT Cikampek Utama. Kemacetan selanjutnya ada di GT Palimanan.
Berangkat dari rumahnya di Tambun, Bekasi, sekitar pukul 05.30, Djunaedi baru sampai di Tegal sekitar pukul 12.00. ”Saya baru bisa keluar dari GT Cikampek Utama sekitar pukul 09.30. Kalau di GT Palimanan sekitar setengah jam,” katanya.
Dibandingkan dengan salah satu saudaranya yang berangkat mudik lebih dulu pada Jumat (31/5/2019), perjalanannya diprediksi akan lebih lama 4 jam. ”Kemarin, saudara sampai di Nganjuk sekitar 8 jam, kalau ini saya mungkin masih 5 jam lebih baru sampai,” ujar Djunaedi.