Tingkat kehadiran aparatur sipil negara Pemerintah Provinsi Banten yang mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila dinilai tinggi. Para ASN diminta tak hanya menjadikan Pancasila sebagai simbol tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Tingkat kehadiran aparatur sipil negara Pemerintah Provinsi Banten yang mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila dinilai tinggi. Para ASN diminta tak hanya menjadikan Pancasila sebagai simbol, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Serang, Banten, Sabtu (1/6/2019), mengatakan, 3.300 aparatur sipil negara (ASN) wajib mengikuti kegiatan tersebut. Namun, jumlah peserta upacara tersebut mencapai 3.515 orang.
Jumlah itu dapat terealisasi karena upacara Hari Lahir Pancasila dihadiri instansi vertikal di dalam dan luar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Guru, dokter, dan pegawai Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, juga mengikuti upacara tersebut.
”Meski diadakan saat libur, malah hanya beberapa hari menjelang Lebaran, jumlah pesertanya melampaui tingkat kehadiran yang baik,” ujarnya. Karena itu, Wahidin mengapresiasi dan berterima kasih kepada para ASN yang hadir.
”Lebih membanggakan, rata-rata tingkat kehadiraan ASN pada bulan puasa juga melampaui perkiraan saya atau mencapai 96 persen,” ucapnya. Meski harus masuk lebih pagi selama Ramadhan atau pukul 06.00 hingga selesai bekerja pukul 12.30, ASN Banten tetap mematuhi ketentuan itu.
”Artinya, ASN semangat, memiliki tanggung jawab, dan taat kepada negara sebagai ciri dari nilai-nilai Pancasila,” ucap Wahidin. Hari Lahir Pancasila sepatutnya tak hanya dirayakan setiap tahun. Pancasila juga harus mengendap dalam hidup ASN yang menerapkannya dengan mengabdikan diri bagi negara.
Saat disumpah sebagai ASN, Pancasila melekat pada dirinya sebagai hak dan kewajiban. Mereka yang berjiwa Pancasila akan bekerja dengan semangat. ”Hak, seperti tunjangan kinerja dan THR, sudah diberikan. Kalau malas, siap-siap ASN dapat sanksi. Haram hukumnya kalau tak bekerja dengan baik,” katanya.
Selain itu, Wahidin juga mengucapkan selamat Lebaran dan memohon maaf lahir batin kepada semua peserta upacara tersebut. ”Maafkan. Tuhan saja Mahapengampun. Kalau tidak dimaafkan, kebangetan,” katanya disambut tawa mereka yang hadir.
Kepala Bidang Aplikasi, Informasi, dan Komunikasi Publik (AIKP) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Banten Amal Herawan mengatakan, ASN Pemprov Banten masuk kembali pada 10 Juni 2019. Mudik tak bisa dijadikan alasan untuk tidak produktif.
”Berlama-lama di kampung halaman hendaknya tak membuat malas kembali dan berkantor. Perlu diingat, ASN punya tanggung jawab melayani masyarakat,” ujarnya. Pemprov Banten akan memberlakukan sanksi terhadap ASN yang malas. Apalagi, tunjangan kinerja pada tahun ini sudah dinaikkan.