Wali Kota Risma Ajak Masyarakat Implementasikan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak seluruh masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai lahirnya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak seluruh masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai lahirnya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut dia, ajaran Pancasila sudah tertuang di dalam semua kitab suci, seperti sila pertama yang menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
”Semua diajarkan untuk mempunyai Tuhan. Jadi, sebetulnya dalam kitab suci itu diambil untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya pada saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Sabtu (1/6/2019) di halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya.
Pada kesempatan ini, upacara diikuti oleh semua pegawai dan pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Tak ketinggalan pelajar dan veteran juga hadir dalam upacara tersebut.
Wali Kota Risma yang membacakan sambutan Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para ”Pendiri Bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.
”Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, harus diakui bahwa eksistensi keindonesiaan, baik sebagai bangsa maupun negara, masih dapat bertahan kini berkat Pancasila,” katanya. Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dilaksanakan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Ia menuturkan, Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna, hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.
Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus-menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
”Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah slogan Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.
Pada sila kedua yang menyebut, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Menurut dia, esensinya adalah mengajarkan kepada masyarakat agar menghindari sikap egois atau menang sendiri.
Wali Kota Risma mencontohkan, dalam ajaran Islam juga diajarkan untuk bersedekah atau zakat kepada sesama. Artinya, bagi umat Muslim yang mampu diwajibkan untuk membantu orang yang membutuhkan.
”Kalau kita memiliki kelebihan, wajib berzakat, bersedekah, memberikan kepada orang lain. Artinya, tidak bisa hanya memikirkan diri kita sendiri,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Sementara pada sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Menurut Wali Kota Risma, setiap negara harus ada seorang pemimpin yang bertugas untuk mengatur tatanan kehidupan suatu bangsa. Dengan begitu, terciptalah suatu kemakmuran bangsa. ”Bagaimana kalau tidak ada yang pimpin, kemudian kalau tidak ada yang mengatur. Jadi, pencipta Pancasila ini sangat luar biasa menurut saya,” ujarnya.
Wali Kota Risma menambahkan, dalam nilai-nilai Pancasila juga dijelaskan tatanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap negara mempunyai aturan yang mengikat, tak terkecuali negara Indonesia.
Tujuannya adalah keberagaman yang ada di Indonesia itu dapat memperoleh hak keadilan yang sama. Hal ini tercantum dalam sila kelima yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
”Itulah mengapa semua memang harus ditata. Tidak ada kemudian yang menguasai terlalu banyak. Kemudian, sementara orang lain tidak ada. Mari kita amalkan (Pancasila),” pungkasnya.