Ada damai tergambar di balik haru pemakaman Kristiani Herrawati atau lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono, Minggu (2/6/2019) sore. Publik dipertontonkan jabat tangan dan peluk rindu dari mereka yang lama tak bertemu.
Ada damai tergambar di balik haru pemakaman Kristiani Herrawati atau lebih dikenal dengan Ny Ani Yudhoyono, Minggu (2/6/2019) sore. Publik dipertontonkan jabat tangan dan peluk rindu dari mereka yang lama tak bertemu.
Dari kejauhan, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie terlihat menggandeng tangan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Mereka datang sekitar pukul 14.20 bersama iring-iringan tamu kehormatan saat prosesi upacara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta.
BJ Habibie dan Megawati mengenakan baju senada berwarna dominasi hitam. Ketika melintasi awak media yang bertugas, keduanya tak berbicara sepatah kata pun. Hanya senyum manis tersungging di bibir sembari melambaikan tangan ke arah puluhan kamera.
”Pak Habibie... Bu Mega...,” panggil awak media dengan harapan mereka bersedia mengucapkan sepatah dua patah kata.
Kedatangan kedua mantan presiden itu dikawal ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berjas hitam dan berdasi merah menyala. Di belakang mereka terlihat istri Presiden Joko Widodo, Iriana, dan anak kandung Megawati sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Setelah rombongan tamu kehormatan lewat, peti jenazah Ani Yudhoyono yang dibalut bendara Sang Saka Merah Putih pun datang. Kedatangan jenazah dikawal Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan yang terdiri dari 10 penembak, 6 pembawa bunga, dan 1 pembawa foto.
Di antara rombongan pengiring jenazah terlihat Presiden Joko Widodo dan keluarga inti Yudhoyono yang terdiri anak, menantu, dan cucu. Keluarga inti Yudhoyono mengenakan baju senada putih dilengkapi kerudung bagi wanita, serta peci dan jas hitam untuk pria.
Susilo Bambang Yudhoyono datang menggandeng dua cucu pertamanya, yakni Almira Tunggadewi Yudhoyono, dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Sementara besan SBY, Hatta Rajasa dan sang istri Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa, menggendong Pancasakti Maharajasa Yudhoyono dan Gayatri Idalia Yudhoyono, dua cucu terakhirnya.
Upacara pemakaman Ani Yudhoyono diselenggarakan dengan tata cara militer yang dipimpin inspektur upacara Presiden Joko Widodo.
Jabat tangan SBY-Mega
Kedatangan keluarga Yudhoyono disambut oleh sapa dan jabat tangan oleh Megawati. Sapa itu seakan mencairkan ketegangan politik yang sama selama ini terbesit di pikiran publik. Mereka duduk bersampingan, hanya terpisahkan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Silaturahmi yang menyeruak dari upacara pemakaman seakan mengulangi peristiwa serupa enam tahun lalu. Lima tahun silam, tepatnya 9 Juni 2013, suami Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Taufieq Kiemas, tutup usia dan juga dikebumikan di TMP Kalibata.
Saat itu, hadir beberapa tokoh negara, seperti putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana, dan adik kandung Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri.
Ada pula Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama dan mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan pemain biola Idris Sardi yang juga menghadiri upacara pemakaman.
Seperti mendiang Bu Ani, upacara pemakaman Taufiq Kiemas juga diselenggarakan dengan tata cara militer. Presiden kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi inspektur upacara.
Tali silaturahmi antartokoh publik harusnya cair. Sebab, itulah ciri negarawan yang besar. Kebesaran hati dan saling menghormati menjadi kunci.