JAKARTA, KOMPAS — TNI AU memanfaatkan sejumlah pesawat angkut, termasuk 9 pesawat C130 Hercules, untuk fasilitas program mudik gratis. Sarana tersebut diharapkan dapat berguna bagi sebagian warga yang akan mudik pada lebaran kali ini.
Sebanyak 1.742 warga yang merupakan keluarga prajurit TNI AU diberangkatkan dengan 9 unit pesawat C130 Hercules, 3 unit pesawat Boeing B737, dan 3 unit pesawat CN295. Mereka bertolak melalui Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (1/6/2019) sekitar pukul 11.00.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, pemberdayaan pesawat angkut ini merupakan bagian dari misi dukungan cuti lebaran, diperuntukkan khusus keluarga TNI Angkatan Udara. Menurut dia, dukungan ini perlu diadakan untuk memfasilitasi sebagian warga yang tidak mendapat angkutan untuk mudik.
"Hal yang menjadi masalah dari tahun ke tahun, angkutan segitu-segitu saja, tapi pemudiknya semakin membeludak. Ini kami harap menjadi fasilitas yang dapat mempermudah sebagian warga untuk mudik, terutama dari keluarga kalangan TNI AU dan ASN," ujar Yuyu, kepada wartawan, Sabtu siang.
Selain 15 pesawat angkut yang disebutkan sebelumnya, akan ada 11 unit pesawat tambahan yang juga turut melayani mudik gratis. Adapun pesawat akan melayani sejumlah tujuan pulau Jawa, seperti Yogyakarta, Solo, Madiun, Malang, dan Surabaya.
Selain itu, tujuan lainnya yaitu Palembang, Padang, Pekanbaru, Medan, Banda Aceh, Sabang, Natuna, Pontianak, Pangkalanhun, Banjarmasin,Balikpapan, Tarakan, Makassar, Palu, Manado, Ambon, Denpasar, Kupang, Tual, Biak, hingga Jayapura.
Yuyu mengatakan, tujuan yang dilayani menyesuaikan dengan jumlah lanud di tiap wilayah. Untuk tujuan Madiun misalnya, warga akan mendarat di Lanud Soewondo. Sedangkan di Pekanbaru, warga akan mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin.
Penumpang setia
Pesawat angkut yang digunakan untuk mudik selama bertahun-tahun memiliki penumpang setia. Sulis (54), warga Jakarta Timur contohnya. Ia sudah lebih dari tiga kali menggunakan jasa pesawat angkut TNI AU untuk mudik.
"Secara keamanan, kenyamanan, serta ketepatan waktu tempuh, tidak ada bedanya dengan pesawat model low cost carrier. Hanya mungkin nggak ada pendingin udara di dalam pesawat. Di beberapa hal, saya merasa lebih aman naik pesawat model Hercules karena bagasi yang saya bawa bisa saya pantau," kata Sulis.
Dewi (24), penumpang lainnya, memilih mudik dengan pesawat angkut TNI AU karena dekat dengan kampung halaman. Kampungnya di Madiun tidak jauh dengan Lanud Soewondo.
Yuyu mengatakan, dari pesawat angkut ini ada sekitar 1.400 hingga 1.500 orang yang terbawa setiap hari. Pesawat ini akan beroperasi pada 26 Lanud miliki TNI AU hingga 9 Juni 2019 mendatang.
"Operasi pesawat hanya sampai 9 Juni 2019, karena pada 10 Juni 2019 prajurit TNI dan ASN sudah masuk kerja," ucapnya.