Kristiani Herrawati Yudhoyono atau Ibu Ani Yudhoyono, yang meninggal pada Sabtu (1/6/2019), di Singapura, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada hari ini.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah semalam disemayamkan di rumah duka di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kristiani Herrawati Yudhoyono atau Ibu Ani Yudhoyono akan dimakamkan hari ini. Presiden Joko Widodo akan menjadi inspektur upacara pemakaman istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
”Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah, Ibu Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo, Ibu Ani Yudhyono, istri Presiden keenam Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada usia 67 tahun,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Kota Bogor, Sabtu (1/6/2019).
Ibu Ani meninggal di Rumah Sakit National University, Singapura, kemarin, pukul 11.50 waktu setempat. Setelah dishalatkan di Masjid Kedutataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, jenazah Ibu Ani diterbangkan dengan pesawat Hercules TNI AU ke Jakarta.
Sekitar pukul 22.00, pesawat yang membawa Ibu Ani mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Turut menyambut jenazah Ibu Ani, antara lain, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Jenazah Bu Ani selanjutnya dibawa ke rumah duka di Puri Cikeas Bogor. Presiden Jokowi, semalam pukul 22.50, tiba di Puri Cikeas untuk melayat jenazah Bu Ani yang tiba di Puri Cikeas pada pukul 23.10. Semalam, di rumah duka juga hadir Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Ungkapan dukacita atas meninggalnya Bu Ani, juga banyak disampaikan netizen di media sosial. Tagar #RIPAniYudhoyono dan #SelamatJalanBuAni pun menjadi trending di Twitter.
Terima kasih
Saat berada di KBRI di Singapura, Yudhoyono dengan didampingi dua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, mengucapkan terima kasih atas semua perhatian yang diberitakan masyarakat.
"Atas nama keluarga, saya ucapkan terima kasih atas ucapan belasungkawa yang baru saja disampaikan," katanya.
Yudhoyono juga memohon masyarakat mendoakan istrinya. "Saya mohon doanya agar Ibu Ani tenang di sisi Tuhan Yang Mahakuasa," ujarnya.
Yudhoyono setia mendampingi ibu Ani sejak dirawat pada 2 Februari lalu karena sakit kanker darah.
Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengatakan, hubungan antara Yudhoyono dan Bu Ani yang menikah pada 30 Juli 1976 ini mengingatkannya dengan perjuangan ayahnya, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, saat mendampingi ibunya, Ny Shinta Nuriyah Wahid, menjalani pengobatan.
“Ini adalah perjalanan bagi bangsa. Keluarga menempati posisi penting dibandingkan dengan sikap politik praktis. Pak Yudhoyono adalah sumber kekuatan Bu Ani,” kata Alissa.
Kesehatan Bu Ani sempat diberitakan membaik, sehingga ia boleh keluar dari ruang perawatan. Pada 16 Mei lalu, Bu Ani mengunggah fotonya saat berada di luar ruang perawatan, dengan didampingi oleh Yudhoyono dan menantunya, Anissa Pohan.
Namun, pada 29 Mei, kondisi kesehatan Bu Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang perawatan intensif.
Kabar memburuknya kesehatan Bu Ani itu dibenarkan Hatta Rajasa, mantan Menteri Koordinator Perekonomian, yang juga besan Yudhoyono.
“Tiba-tiba Beliau mengalami kemunduran. Itu memang perjalanan terakhir. Saat meninggal, Beliau tidak sadar karena ditidurkan. Upaya sudah dilakukan, tetapi kehendak Yang Mahakuasa, Beliau meninggal karena perjalanan penyakitnya,” katanya.
Wijiasih Cahyasasi, kakak Ani Yudhoyono, menyatakan, ibu mereka, yaitu Sunarti Sri Hadiyah, sudah mendengar tentang kematian putrinya. "Ibu sudah ikhlas dan memaafkan Mbak Ani. Ibu ingin memberikan ciuman terakhirnya untuk Mbak Ani besok,” katanya.
Hingga semalam, para pelayat terus berdatangan. Selain politisi, juga hadir para tokoh masyarakat dan juga selebritas. Keluarga besar Bu Ani dari Purworejo, Jawa Tengah, juga telah hadir di Cikeas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Nyonya Mufidah Kalla mengenang Ibu Ani sebagai seorang pekerja keras dan selalu peduli pada berbagai upaya untuk memajukan kaum ibu serta anak.
“Bagi Pak JK dan Ibu Mufidah, berpulangnya Ibu Ani berarti Indonesia kehilangan putri terbaik bangsa,” kata Husain Abdullah, juru bicara Kalla.
Ketua DPR Bambang Soesatyo melihat, sebagai pribadi ataupun ibu negara, Ibu Ani Yudhoyono selalu lekat dengan kebaikan.