Harga Bahan Pangan di Solo Terkendali, Kecuali Cabai Merah
Dua hari jelang Lebaran, harga bahan pangan di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, secara umum relatif terkendali.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Dua hari menjelang Lebaran, harga bahan pangan di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, secara umum relatif terkendali. Hanya cabai merah teropong dan cabai merah keriting yang harganya masih melonjak.
Di Pasar Gede, Solo, Senin (3/6/2019), harga bawang merah dan bawang putih stabil pada Rp 35.000 per kilogram, sama dengan dua pekan sebelumnya. Harga daging ayam Rp 35.000 per kg, sedangkan telur ayam stabil pada kisaran Rp 22.000 per kg.
Cabai merah teropong dijual pedagang seharga Rp 60.000 per kg, seminggu sebelumnya masih sekitar Rp 25.000 kg. Cabai merah keriting yang seminggu lalu juga sekitar Rp 25.000, kini menjadi Rp 55.000 per kg.
”Dari kulakan, harga sudah naik, misalnya cabai teropong itu harga kulakan di Pasar Legi sudah Rp 55.000 per kg,” kata Saminah, pedagang di Pasar Gede, Solo, Senin.
Menurut Saminah, kenaikan harga cabai merah itu karena permintaan masyarakat tinggi untuk persiapan Lebaran, sedangkan pasokan cabai merah teropong tetap.
”Masyarakat butuh cabai merah besar untuk masak persiapan Lebaran. Mereka butuh, jadi berapa pun harganya akan dibeli,” kata Saminah yang menjual rata-rata 70 kg cabai merah teropong per hari.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan, Dinas Perdagangan Solo, Kristiana mengatakan, selain cabai merah teropong dan keriting, secara umum harga bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran stabil dan terkendali.
Lonjakan harga cabai merah teropong dan keriting karena dipicu lonjakan permintaan masyarakat, sedangkan pasokan dari daerah produksi terbatas sehingga baik pedagang pengecer maupun distributor menaikkan harga.
Biasanya, pada H-3 Lebaran, ada sejumlah bahan pangan tertentu yang harga jualnya melonjak. Itu karena tingginya permintaan konsumen sehingga baik pengecer maupun distributor menaikkan harga.
”Kemarin (Lebaran 2018) ayam yang naik tinggi, kalau sekarang harga ayam bisa ditekan dengan bagus. Kini, ganti cabai merah yang naik,” katanya. Pada tahun 2018, harga daging ayam sempat melonjak hingga Rp 50.000 per kg menjelang Lebaran.
Komisaris Sugiyo dari Tim Satgas Pangan Kepolisian Resor Kota Solo mengatakan, berdasarkan hasil inspeksi mendadak yang dilakukan bersama Dinas Perdagangan Solo, di pasar tradisional tidak ditemukan daging sapi gelonggongan maupun daging ayam tiren (ayam mati kemarin).
Tim masih akan terus memonitor pasar tradisional, terutama pasar-pasar tradisional besar, untuk memastikan tidak ada produk negatif, seperti daging ayam tiren ataupun daging sapi gelonggongan yang dijual kepada warga.