Tim nasional Inggris mengalami kebingungan jelang pertandingan semifinal UEFA Nations League yang akan dilaksanakan pada Jumat (7/6/2019) melawan Belanda di Stadion D Afonso Henriques, Portugal. Penyebabnya, beberapa pemainnya baru bertanding di final Liga Europa dan Liga Champions.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
BURTON, SENIN — Tim nasional Inggris mengalami kebingungan jelang pertandingan semifinal UEFA Nations League yang akan dilaksanakan pada Jumat (7/6/2019) melawan Belanda di Stadion D Afonso Henriques, Portugal. Penyebabnya, beberapa pemainnya kelelahan karena baru bertanding pada final Liga Europa dan Liga Champions.
Dominasi klub Liga Premier Inggris di kancah Eropa pada musim ini seperti makan buah simalakama. Mereka boleh berbangga karena keempat klub mereka, yakni Chelsea dan Arsenal bertarung di final Liga Europa serta Liverpool dan Tottenham Hotspur bertarung di final Liga Champions. Mereka telah mencatatkan sejarah sejak dua kompetisi Eropa tersebut berjalan bersama pada 1971.
Dua kompetisi tersebut telah berlalu dengan Chelsea menjadi juara Liga Europa dan Liverpool juara Liga Champions. Selepas hingar-bingar kompetisi paling akbar klub-klub Eropa tersebut, persoalan menghantui tim nasional (timnas) Inggris. Beberapa pemain Inggris yang akan bertanding pada semifinal UEFA Nations League merupakan tulang punggung dari keempat klub tersebut.
Secara total, ada tujuh pemain dari Liverpool dan Tottenham Hotspur yang dimasukkan oleh Manajer Inggris Gareth Southgate ke dalam skuad ”Tiga Singa” untuk bertanding Jumat nanti. Ia juga masih ragu untuk memasukkan kapten Inggris, Harry Kane, yang baru sembuh dari cedera dan ikut bertanding pada final Liga Champions.
Southgate juga harus membangkitkan semangat anak asuhnya yang berasal dari Spurs. Selain Kane, ada Danny Rose, Dele Alli, dan Eric Dier yang masih kecewa setelah timnya kalah dari Liverpool. Sementara itu, kapten Liverpool, Jordan Henderson, Trent Alexander-Arnold, dan Joe Gomez, harus segera bergabung ke Burton, Inggris, bersama timnas setelah perayaan juara Liga Champions dengan penggemarnya.
”Kami harus membuat penilaian cepat, tetapi akurat tentang di mana mereka selama beberapa hari itu. Ini akan menjadi hal yang sangat individual setelah bermain pada pertandingan besar,” kata Southgate, Senin (3/6/2019).
Southgate mempunyai beban yang besar karena diberikan tugas untuk menjuarai turnamen senior pertama sejak Piala Dunia 1966. Mereka berambisi untuk menjuarai tahun pertama UEFA Nations League yang diikuti 55 negara Eropa.
Akan tetapi, Southgate boleh bernapas lega karena kompetisi Liga Premier Inggris sudah berakhir sejak 12 Mei lalu sehingga beberapa pemain di luar keempat klub itu siap diturunkan saat bertanding melawan Belanda.
Selain menyiapkan timnya, Southgate juga mengimbau agar pendukung Inggris berlaku sopan saat menyaksikan pertandingan di Portugal. Selama ini, pendukung Inggris atau yang dikenal dengan hooligan sering dikenal sebagai biang kerusuhan dan antisosial.
”Anda adalah bagian dari tim kami. Buatlah negara bangga,” ujar Southgate dalam sebuah video kampanye asosiasi sepak bola Inggris bertajuk ”Don’t Be That Idiot”.
Manajer Liverpool Juergen Klopp telah mengkritik jadwal semifinal UEFA Nations League yang berdekatan dengan final Liga Champions. ”Jika kita tidak belajar berurusan dengan pemain melalui cara kompetisi yang lebih baik, itu satu-satunya kesempatan untuk membunuh permainan yang luar biasa ini karena sepak bola tidak dapat berjalan tanpa pemain,” ujar Klopp.
Sebelumnya, Klopp juga pernah mengkritik kompetisi UEFA Nations League yang seharusnya tidak masuk kalender internasional. Kompetisi tersebut dipandang hanya akan membebani pemain dan tidak berdampak pada peningkatan kualitas sepak bola.
Pemain Inggris
Berkembangnya klub-klub yang berkompetisi di Liga Inggris pada musim ini tidak diikuti oleh kepercayaan mereka kepada pemain berpaspor Inggris. Tercatat, hanya ada 30 persen pemain Inggris yang berkompetisi di Liga Inggris musim ini. Jumlah tersebut turun 3 persen dari musim lalu.
Situasi sangat mencolok terlihat pada pertandingan final Liga Europa antara Chelsea dan Arsenal. Chelsea sama sekali tidak memasukkan pemain asal Inggris dalam susunan pemain intinya. Sementara Arsenal hanya menggunakan jasa Ainsley Maitland-Niles yang memperkuat tim nasional Inggris U-21.
Meskipun demikian, Southgate dapat bernapas lega karena berkembangnya pemain muda di bawah umur 25 tahun asal Inggris. Pemain seperti Raheem Sterling, Jadon Sancho, Marcus Rashford, dan Trent Alexander-Arnold telah menunjukkan prestasi mereka di level remaja.
Mereka menjadi penggawa Inggris saat menjuarai Piala Dunia U-20 dan U-17. Pemain tersebut juga menjadi andalan di timnya masing-masing. (AFP)