Potensi longsor disertai pohon tumbang diperkirakan masih membayangi sejumlah titik jalur mudik di Sumatera Barat seiring cuaca buruk yang berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS - Potensi longsor disertai pohon tumbang diperkirakan masih membayangi sejumlah titik jalur mudik di Sumatera Barat seiring cuaca buruk yang berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Para pemudik diminta waspada dan merencanakan perjalanan secara baik dengan mempertimbangkan kondisi cuaca.
“Potensi longsor masih ada. Beberapa titik jalur mudik memang rawan longsor. Masyarakat diimbau untuk hati-hati. Jika hujan deras, masyarakat diharapkan menahan atau menunda perjalanan sampai hujan selesai,” kata Rumainur, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Senin (3/6/2019).
BPBD Sumbar mencatat, hingga Senin siang, terjadi dua peristiwa longsor disertai pohon tumbang di jalur mudik. Kedua longsor dipicu oleh hujan deras dan angin kencang yang melanda sebagian wilayah Sumbar.
Penanggulangan di kedua titik sudah selesai, jalur sudah bisa dilewati kembali.
Longsor pertama terjadi di jalan kabupaten, Jorong Bantiang Selatan, Malalak, Kabupaten Agam, Minggu (2/6) pukul 20.00 WIB. Material longsor menutupi akses jalan sepanjang 7-10 meter dengan ketinggian 3-5 meter. Lalu lintas sempat terganggu beberapa waktu.
Sementara itu, pada Senin (3/6) pukul 04.30, longsor disertai pohon tumbang terjadi di Jalan Panorama 2, Kilometer 24, Indarung, Lubuk Kilangan, Kota Padang. Lalu lintas juga sempat terputus akibat sebagian jalan tertutup material longsor dan pohon tumbang.
“Penanggulangan di kedua titik sudah selesai, jalur sudah bisa dilewati kembali. Tidak ada laporan korban ataupun kerugian material,” ujar Rumainur.
Rumainur menambahkan, penanggulangan longsor bisa segera diatasi karena di jalur-jalur rawan sudah tersedia alat berat. Peralatan itu disediakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Padang untuk jalan nasional, Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Sumbar untuk jalan provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk jalan kabupaten/kota. Para petugas juga siaga di posko-posko mudik yang telah didirikan.
Secara terpisah, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Bandara Internasional Minangkabau Yudha Nugraha menjelaskan, cuaca buruk yang melanda sejak awal Juni dipicu oleh gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO). Gelombang ini merupakan fenomena alam rutin yang terjadi dalam interval waktu tertentu. Pola pergerakan aktif MJO di suatu daerah biasanya 20-60 hari.
Yudha menjelaskan, MJO adalah pola gangguan cuaca yang bergerak sepanjang garis ekuator, mulai dari barat hingga ke timur. Efek dari MJO ini ditandai dengan peningkatan curah hujan serta berkurangnya radiasi matahari. Akibatnya, kondisi cuaca cenderung berawan hingga hujan sedang-lebat.
“Melihat pola pergerakannya, MJO masih terus bergerak hingga ke arah timur. Tren peningkatan curah hujan pun bergerak ke arah timur. Untuk daerah Sumbar, puncak curah hujan akibat MJO terjadi Minggu (2/6) kemarin. Namun, hari ini dan besok peluang hujan masih terjadi dengan intensitas yang lebih rendah,” kata Yudha.
Yudha menambahkan, hujan yang turun terus-menerus dalam beberapa hari terakhir memang dapat memicu longsor. Hal itu terutama di jalur mudik rawan yang kadar air di dalam tanahnya sudah jenuh.
Jalur rawan
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Sumbar bersama pihak terkait telah memetakan jalur rawan longsor. Dari arah timur, ruas jalan rawan longsor yaitu Padang-Lubuk Selasih, Lubuk Selasih-Padang Aro, Muarokelaban-Sawahlunto, Muarokelaban-Kiliranjao. Dari arah barat adalah Bukittinggi-Lubuk Sikaping.
Dari arah utara, ruas jalan rawan longsor yaitu Sicincin-Padangpanjang, Sicincin-Malalak, Manggopoh Padang Luar, dan Payakumbuh-perbatasan Riau. Sementara itu, dari arah selatan, yaitu Padang-Painan, Painan-Tapan, Tapan-perbatasan Jambi (Kerinci).
“Pemudik diharapkan bisa merencanakan perjalanan dengan sebaik-baiknya. Perkirakan juga cuaca dan waktu mudik yang tepat agar perjalanan tidak terhambat. Siapkan juga bekal makanan jika sewaktu-waktu terjebak macet,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi.