PT MRT Jakarta menyiapkan pemandu tur (tour guide) selama libur Lebaran. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi atas banyaknya pengunjung saat masa liburan yang kebanyakan ingin berwisata dengan MRT.
Oleh
helena f nababan/nikolaus harbowo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta menyiapkan pemandu tur (tour guide) selama libur Lebaran. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi atas banyaknya pengunjung saat masa liburan yang kebanyakan ingin berwisata dengan MRT ketimbang melakukan perjalanan dengan MRT.
M Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Minggu (2/6/2019), menjelaskan sampai saat ini ada 11 orang yang sudah direkrut sebagai pemandu. Mereka adalah para sukarelawan.
Pemandu tersebut akan mendampingi penumpang rombongan dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus atau sebaliknya. ”Tour guide itu akan menjelaskan mengenai MRT Jakarta, perilaku di dalam stasiun dan di dalam kereta MRT Jakarta,” jelas Kamaluddin.
Tour guide itu akan menjelaskan mengenai MRT Jakarta, perilaku di dalam stasiun dan di dalam kereta MRT Jakarta. (Kamaluddin)
Seperti diketahui, saat uji coba gratis MRT Jakarta pada pertengahan Maret hingga saat penerapan separuh harga pada April lalu, saat hari libur banyak warga yang menjajal naik MRT Jakarta. Sayangnya, aktivitas warga itu tidak dibarengi perilaku baik. Mereka ditemukan masih membuang sampah sembarangan di stasiun hingga berperilaku kurang baik di dalam kereta.
Selain pemandu tur, MRT Jakarta juga memberlakukan jadwal operasi dengan grafik perjalanan kereta (gapeka) akhir pekan. Yaitu dimana kereta beroperasi mulai 05.00 sampai dengan 24.00. Adapun jadwal antarkereta (headway) 10 menit sekali dan dilayani tujuh rangkaian kereta.
Jadwal perjalanan demikian berlaku pada 1-9 Juni 2019. PT MRT Jakarta juga berupaya meningkatkan keamanan di stasiun.
Sementara itu, PT Transportasi Jakarta akan menambah jumlah bus selama masa libur Lebaran, 6-16 Juni 2019. Penambahan bus itu akan difokuskan di sejumlah lokasi wisata untuk menangkap animo pelanggan yang akan berwisata.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, selama libur Lebaran, pihaknya akan fokus melayani di sejumlah tempat wisata, yakni Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Ragunan.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, selama libur Lebaran, pihaknya akan fokus melayani di sejumlah tempat wisata, yakni Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Ragunan.
Biasanya, untuk setiap tempat wisata itu, bus yang beroperasi hanya 11-16 bus per hari, tetapi nanti bus akan ditambah menjadi 22 unit. ”Jadi, ini untuk menangkap animo warga yang ingin berwisata,” ujar Agung.
Terkait hal itu, PT Transjakarta telah berkoordinasi dengan sejumlah operator bus untuk memastikan kesiapan sopirnya agar tetap masuk selama libur Lebaran. Operator bus itu di antaranya PT Mayasari Bakti, PT Bianglala Metropolitan, dan DAMRI.
”Mereka (sopir) itu pada libur setelah Lebaran selesai. Jadi, selama libur Lebaran nanti tak ada isu (kekurangan pramudi atau bus) karena pelayanan Transjakarta tetap tersedia,” tutur Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph.
Daud memprediksi, lonjakan penumpang di sejumlah tempat wisata akan terjadi pada libur Lebaran kedua atau 6 Mei. Berdasarkan informasi dari kepolisian, lanjut Daud, apabila kelak jalur kendaraan pribadi padat, jalur itu akan ditutup. Dengan demikian, yang diizinkan masuk ke kawasan wisata hanya bus Transjakarta.
”Kalau nanti sampai macet total, kendaraan pribadi tak boleh masuk, tetapi bus Transjakarta boleh. Jadi, yang bepergian pakai Transjakarta pasti akan kami antar langsung sampai lokasi wisata, entah Ragunan, Ancol, atau TMII,” katanya.
Berhenti sementara
Namun, pada saat hari pertama Lebaran, jadwal operasional bus Transjakarta akan distop sementara waktu. Pada 5 Juni tersebut, bus Transjakarta baru akan mulai beroperasi pukul 09.00 WIB dari yang semula 05.00 WIB.
Agung menjelaskan, pemberhentian sementara jadwal operasi tersebut karena pihaknya memberikan kesempatan kepada pegawai Transjakarta yang ingin menunaikan shalat Id terlebih dahulu.
”Lebaran, kami off (berhenti beroperasi) dulu untuk memberikan kesempatan pekerja beribadah. Off hanya empat jam dari jadwal biasanya,” kata Agung.
Lebaran, kami off (berhenti beroperasi) dulu untuk memberikan kesempatan pekerja beribadah. Off hanya empat jam dari jadwal biasanya. (Agung)
Setelah itu, Daud menuturkan, pelayanan akan dibuka kembali seperti biasa, bahkan sampai di perbatasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
”Kami sediakan layanan setelah shalat Id agar masyarakat dapat bersilaturahmi,” tuturnya.