PARIS, MINGGU - Persaingan Perancis Terbuka baru berlangsung pada babak keempat di separuh undian nomor tunggal, namun tak banyak juara Grand Slam yang tersisa di tunggal putri. Persaingan menjadi juara di Roland Garros, Paris, lebih banyak diwarnai “nama asing”.
Petenis Ceko, Marketa Vondrousova, menjadi tunggal putri pertama yang lolos ke perempat final setelah menaklukkan Anastasija Sevastova, 6-2, 6-0, pada babak keempat, Minggu (2/6/2019). Perempat final ini menjadi yang pertama bagi Vondrousova di ajang Grand Slam.
“Ya, itu akan menjadi perempat final pertama saya. Saya senang tampil di Roland Garros, dengan atmosfer di sini. Mudah-mudahan bisa tampil baik ke depannya,” kata Vondrousova, petenis berperingkat ke-38 dunia. Sebelumnya, petenis berusia 19 tahun itu meraih hasil terbaik ketika mencapai babak keempat AS Terbuka 2018.
Lawannya pada perempat final, Petra Martic, menang atas Kaia Kanepi, 5-7, 6-2, 6-4. Seperti Vandrousova, Martic juga belum berpengalaman tampil pada perempat final atau lebih di Grand Slam. Hasil terbaik petenis Kroasia peringkat ke-31 dunia itu adalah babak keempat Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon pada musim berbeda.
Tunggal putri lain yang telah mendapat tempat pada delapan besar adalah Johanna Konta, semifinalis Australia Terbuka 2016 dan Wimbledon 2017. Dia menang atas Donna Vekic, 6-2, 6-4.
Sebelum babak keempat, yang berlangsung Minggu dan Senin, hanya ada tiga, dari 16 petenis, yang berpengalaman menjuarai Grand Slam. Mereka adalah Simona Halep (juara Perancis Terbuka 2018), Garbine Muguruza (juara Perancis Terbuka 2016 dan Wimbledon 2017), serta Sloane Stephens (juara AS Terbuka 2017).
Juara dua Grand Slam terakhir, Naomi Osaka, tersingkir pada babak ketiga. Demikian pula tiga kali juara Perancis Terbuka, Serena Williams. Karolina Pliskova, yang ditempatkan sebagai unggulan kedua, tak juga bisa melebihi hasil ketika mencapai final AS Terbuka 2016. Padahal, dia membawa bekal juara WTA Roma, salah satu turnamen pemanasan Perancis Terbuka.
Memasuki perempat final, yang dimulai Selasa, setidaknya hanya akan ada satu yang bertahan, yaitu antara Muguruza dan Stephens yang berada pada paruh bawah undian. Keduanya memperebutkan tiket delapan besar pada pertandingan Minggu tengah malam WIB. Halep, pada paruh berbeda, akan memainkan babak keempat, pada Senin, melawan petenis Polandia berusia 18 tahun, Iga Swiatek.
Swiatek menjadi “nama asing” lain, selain Vondrousova dan Martic. Dia adalah petenis termuda di antara peserta babak keempat yang minim pengalaman di arena Grand Slam.
Perjalanannya pada turnamen tenis berlevel tertinggi ini dimulai pada Australia Terbuka 2019 yang berakhir pada babak kedua.
Petenis lainnya, Aliona Bolsova (21), bahkan, baru kali ini tampil di ajang Grand Slam. Untuk melawan petenis remaja lainnya, Amanda Anisimova (17), pada babak keempat, Bolsova memulai dari babak kualifikasi.
“Saya pikir, ini waktunya bagi Next Gen. Banyak pemain di sekitar usia saya yang juga meraih hasil baik. Senang sekali melihat kondisi ini,” komentar Anisimova, petenis AS keturunan Rusia.
Pasca-Serena
Sejak Serena tak lagi mendominasi gelar pada turnamen besar, persaingan tunggal putri sangat terbuka. Belum ada lagi petenis yang tampil konsisten dari satu turnamen ke turnamen lain. Yang ada adalah petenis “hit and run”, menghilang setelah juara.
Setelah terakhir kali Serena mendominasi dengan menjuarai Australia, Perancis Terbuka, dan Wimbledon 2015, gelar juara Grand Slam didapat petenis berbeda. Osaka menjuarai dua Grand Slam terakhir, AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019, namun konsistensinya untuk jangka panjang masih menjadi tanda tanya.
Adapun Serena masih kesulitan kembali ke performa terbaik setelah menjadi ibu. Di Roland Garros, dia dikalahkan Sofia Kenin, 2-6, 5-7, pada babak ketiga.
Untuk menambah gelar Grand Slam, guna menyamai rekor 24 gelar Margaret Court, Serena akan melakukan hal tak biasa. Menghadapi Wimbledon, 1-14 Juni, dia kemungkinan tampil pada turnamen pemanasan. Sejak menjalani debut di Wimbledon pada 1998, hanya dua kali dia melakukannya, yaitu pada 1998 dan 2011. Serena lebih sering langsung tampil di Wimbledon setelah Perancis Terbuka. (AFP)