Waspada Banjir dan Longsor di Pegunungan Tengah Papua
Delapan kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua diminta mewaspadai potensi bencana seperti banjir dan longsor. Selama sepuluh hari mendatang, hujan berintensitas tinggi diperkirakan melanda wilayah tersebut.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Delapan kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua diminta mewaspadai potensi bencana seperti banjir dan longsor. Selama sepuluh hari mendatang, hujan berintensitas tinggi diperkirakan melanda wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili di Jayapura, Minggu (2/6/2019). Dia mengatakan, delapan kabupaten di pegunungan Papua yang berpotensi waspada curah hujan tinggi meliputi Jayawijaya, Lanny Jaya, Yalimo, Tolikara, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, dan Pegunungan Bintang.
”Dari pantauan, curah hujan di delapan daerah ini bisa mencapai 150-200 milimeter selama satu dasarian atau sepuluh hari. Dalam momen ini bisa terjadi hujan berintesitas sedang hingga lebat,” ujar Petrus.
Curah hujan di delapan daerah ini bisa mencapai 150-200 milimeter selama satu dasarian atau sepuluh hari.
Ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi bencana alam akibat curah hujan tinggi di daerah pegunungan Papua, seperti banjir bandang dan longsor.
Petrus pun menuturkan, dari pantauan prakirawan cuaca BMKG Wilayah V Jayapura, tinggi gelombang laut berkisar 1,5-3 meter di perairan Papua bagian selatan hingga Papua Barat selama sepekan. Kecepatan angin mencapai 60 kilometer per jam.
Gelombang tinggi itu diperkirakan melanda sejumlah daerah di wilayah Papua bagian selatan, antara lain Merauke, Mappi, Asmat, hingga Mimika. Adapun di Papua Barat yakni perairan Kaimana dan Fakfak bagian barat.
”Kami berharap, khususnya bagi nelayan tradisional dan warga yang membuka jasa transportasi dengan perahu berbadan kecil, jangan melintasi perairan terlebih dahulu hingga cuaca membaik,” ujar Petrus.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat terus meningkatkan sosialisasi mitigasi bencana menghadapi dampak curah hujan tinggi seperti banjir dan longsor.
”Kami menyampaikan kepada warga yang bermukim di bawah bukit dan dekat daerah aliran sungai agar segera mengungsi jika terjadi curah hujan dengan intensitas lebat hingga berjam-jam,” kata Derwes.
Warga yang bermukim di bawah bukit dan dekat daerah aliran sungai agar segera mengungsi jika terjadi curah hujan dengan intensitas lebat hingga berjam-jam.
Sementara itu, Darmawan dari Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Merauke mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Merauke untuk bersiaga menghadapi kecelakaan di laut.
”Jelang dan hingga selesai Lebaran, kami akan meningkatkan patroli di seluruh area kerja dan mengingatkan warga apabila terjadi kondisi cuaca buruk di laut,” kata Darmawan.