Konsumsi listrik di Sumatera Barat turun sekitar 20 persen selama periode libur Lebaran. Kondisi tersebut dimanfaatkan PLN Unit Induk Wilayah Sumbar untuk merawat ataupun mengistirahatkan sejumlah pembangkit.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Konsumsi listrik di Sumatera Barat turun sekitar 20 persen selama periode libur Lebaran. Penurunan itu sebagian besar dipicu oleh tidak beroperasinya sektor industri. Kondisi tersebut dimanfaatkan PLN Unit Induk Wilayah Sumbar untuk merawat ataupun mengistirahatkan sejumlah pembangkit.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumbar Bambang Dwiyanto, Selasa (4/6/2019), mengatakan, konsumsi listrik di Sumbar selama libur Lebaran sekitar 477 megawatt per hari. Adapun beban puncak sekitar 590 megawatt per hari atau turun sekitar 20 persen.
”Secara umum, konsumsi listrik di Sumbar turun karena libur dan industri tidak beroperasi. Penurunan beban digunakan untuk pemeliharaan pembangkit,” kata Bambang di kawasan Gardu Induk PLN GIS Simpang Haru, Padang.
Meskipun secara umum turun, lanjutnya, ada daerah tertentu yang mengalami kenaikan beban. Kenaikan itu terutama di daerah yang menjadi tujuan mudik dan obyek wisata, seperti Bukittinggi.
Menurut Bambang, cadangan energi di Sumbar sangat cukup. Saat ini, listrik di Sumbar dipasok dari sejumlah pembangkit di jaringan listrik Sumatera. Cadangan listrik Sumbar sekitar 85 megawatt dari total pasokan 677 megawatt.
Kesiapan Lebaran
Bambang pun memastikan pasokan listrik tetap aman dan lancar selama periode libur Lebaran. Petugas PLN sudah mengecek dan memastikan kesiapan instalasi listrik.
”Kami tadi keliling mengecek instalasi listrik milik PLN. Kami pastikan pasokan listrik aman selama masa siaga Lebaran, yaitu dua minggu sebelum hari-H dan dua minggu sesudah hari-H,” ujar Bambang.
Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Wilayah Sumbar Arif Pramudya menambahkan, pihaknya menyiagakan hampir 1.500 personel selama periode Lebaran. Mereka tersebar di 154 posko pelayanan.
”Para personel kami siaga menjaga pelayanan listrik untuk masyarakat selama 24 jam per hari,” ucap Arif.