Kondisi lalu lintas di Tol Trans-Jawa pada H-1 Lebaran lancar. Sebagian besar kendaraan yang diprediksi mudik ke arah timur telah meninggalkan Jakarta.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi lalu lintas di Tol Trans-Jawa pada H-1 Lebaran lancar. Sebagian besar kendaraan yang diprediksi mudik ke arah timur telah meninggalkan Jakarta.
Ada 926.852 kendaraan yang tercatat melewati tol sejak 29 Mei hingga 2 Juni 2019. Angka ini sama dengan 71 persen dari prediksi jumlah kendaraan yang mudik dari Jakarta, yakni 1,3 juta unit (Kompas, 4/6/2019).
Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Komisaris Besar Benyamin mengatakan, kondisi lalu lintas di tol hari ini relatif lengang. Tidak ada kemacetan atau masalah khusus terkait lalu lintas sepanjang hari ini.
”Kami (polisi) tinggal melakukan pemantauan rutin saja. Tapi, kemungkinan ada peningkatan (jumlah kendaraan) yang berpotensi membuat macet besok dan lusa. Silaturahmi di hari Lebaran dan H+1 akan ramai dilakukan masyarakat. Kemungkinan lalu lintas padat di semua kota dan kabupaten,” tutur Benyamin saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Terkait dengan potensi kemacetan itu, Benyamin menyebutkan, tidak ada antisipasi khusus dari kepolisian. Pasalnya, kondisi ini terjadi setiap tahun. Operasi Ketupat yang dilaksanakan Polri dinilai cukup untuk mengantisipasi macet.
Satu arah
Sebelumnya, sistem satu arah di Tol Trans-Jawa diberlakukan kepolisian saat arus mudik pada 30 Mei-3 Juni 2019. Sistem satu arah diterapkan dari Kilometer 70 Cikampek hingga Kilometer 414 Kalikangkung Semarang pukul 06.00-21.00.
Sister satu arah cukup efektif untuk mengurai kemacetan yang biasanya terjadi di tol saat mudik. Kepadatan kendaraan yang biasanya terkonsentrasi di satu jalur didistribusikan ke dua jalur. Jumlah kecelakaan lalu lintas menurun jauh dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut data Korlantas, ada 336 kecelakaan selama enam hari pelaksanaan Operasi Ketupat, 30 Mei-4 Juni 2019. Korlantas mencatat, ada 831 kecelakaan pada periode yang sama tahun lalu. Data tahun ini menurun lebih kurang 60 persen dari data tahun lalu.
Adapun jumlah korban meninggal pada 2018 sebanyak 178 orang, sedangkan pada 2019 sebanyak 74 korban. Jumlah korban luka berat ada 175 orang pada 2018 dan 53 orang pada 2019.
Sementara itu, jumlah korban luka ringan pada 2018 sebanyak 1.027 jiwa. Pada 2019 tercatat ada 351 korban. (SKA)