Seorang pria yang diduga sebagai pengebom pos pantau lalu lintas di pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, masih kritis. Yang bersangkutan luka parah karena bahan-bahan yang meledak semuanya menempel di bagian tangan, pinggang, dan kakinya.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA/GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·2 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS — Seorang pria yang diduga sebagai pengebom pos pantau lalu lintas pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, masih kritis. Yang bersangkutan luka parah karena bahan-bahan yang meledak semuanya menempel di bagian tangan, pinggang, dan kakinya.
Ledakan tersebut terjadi Senin (3/6/2019) sekitar pukul 22.30. Saat itu, pria tak dikenal mendekati pos pantau lalu lintas di pertigaan Kartasura dan langsung meledakkan bahan-bahan peledak di tubuhnya.
Dari pantauan Kompas, hingga Selasa (4/6/2019) pukul 02.30, kerusakan pos pantau lalu lintas di Kartasura tidak terlalu signifikan. Meski demikian, masih tampak bekas hangus sisa ledakan di depan pos.
Pihak kepolisian menutup akses menuju pertigaan Kartasura dari arah Solo, Yogyakarta, maupun Semarang. Lokasi kejadian dijaga ketat polisi bersenjata. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara.
Pihak kepolisian menutup akses menuju pertigaan Kartasura dari arah Solo, Yogyakarta, maupun Semarang.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, satu orang terluka dalam ledakan tersebut yang juga diduga sebagai pelaku. Tidak ada anggota polisi ataupun warga yang luka.
”Satu orang menjadi korban yang diduga sebagai pelaku. Kami katakan sebagai pelaku karena bahan-bahan peledak yang meledak itu semuanya menempel di bagian tangan, pinggang, dan bagian kaki korban,” ujar Rycko saat meninjau lokasi kejadian di Kartasura, Jawa Tengah.
Rycko mengatakan, saat terjadi ledakan, terdapat tujuh anggota polisi sedang bertugas mengatur lalu lintas di pertigaan Kartasura. Empat petugas di dalam pos, sedangkan tiga petugas lain mengatur lalu lalang arus mudik. Namun, ketujuh petugas selamat.
Dia menegaskan, serangan ini ditujukan kepada polisi. ”Ini serangan terhadap polisi dan bukan yang pertama kali. Sejauh ini tidak ada korban lain,” katanya.
Menurut Rycko, pelaku saat ini dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit di Solo. Terkait identitas pelaku, kepolisian masih melakukan identifikasi. Demikian pula jenis peledak yang digunakan pelaku.
Ini serangan terhadap polisi dan bukan yang pertama kali. Sejauh ini tidak ada korban lain.
”Kami dari kepolisian sedang melakukan olah TKP. Pengolahan TKP untuk menentukan jenis bahan peledak, kemudian komposisi dan mengetahui profil si pelaku. Korban itu yang kami duga sebagai pelaku,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Agus Triatmadja menambahkan, setelah mencoba meledakkan pos, pelaku kemudian dibawa para personel polisi ke rumah sakit. ”Anggota telah membawa pelaku ke RS,” katanya.
Terkait kejadian ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat tetap tenang, tetapi selalu meningkatkan kewaspadaan serta melaporkan hal-hal mencurigakan di sekitar kepada polisi ataupun petugas keamanan terdekat. Pemerintah bersama TNI-Polri di Jateng telah bersiap menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban, termasuk ancaman terorisme.
”Saya yakin TNI maupun Polri sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan karena ada oknum-oknum yang coba mengganggu ketenteraman serta keamanan di Jateng,” katanya.