MUI Imbau Ceramah Idul Fitri Berisi Doa untuk Kedamaian Bangsa
Majelis Ulama Indonesia mengimbau seluruh khatib saat ibadah shalat Idul Fitri 1440 Hijriah untuk memanjatkan doa demi kedamaian dan kemaslahatan bangsa.
Oleh
HARRY SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Majelis Ulama Indonesia mengimbau seluruh khatib saat ibadah shalat Idul Fitri 1440 Hijriah untuk memanjatkan doa demi kedamaian dan kemaslahatan bangsa. Selain itu, doa tersebut juga ditujukan agar seluruh rakyat Indonesia dijauhkan dari rasa permusuhan yang dapat mengoyak kebersamaan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh melalui keterangan tertulis, Selasa (4/6/2019). ”(Khatib) Idul Fitri juga perlu mendoakan para pemimpin bangsa untuk terus diberi kekuatan membangun bangsa,” ujarnya.
Asrorun mengatakan, hakikat Idul Fitri adalah kesediaan berbagi maaf untuk merajut tali silaturahmi. ”Hakikat silaturahmi adalah untuk menyambung tali persaudaraan yang sempat terputus, baik itu karena jarak, kesalahpahaman, pemilu, atau apa pun. Kita wajib menyambung kembali untuk mewujudkan persaudaraan sejati, tanpa iri dan caci maki,” ujarnya.
Masyarakat dan elite masih terbelah dalam persaingan kontestasi politik saat pemilihan presiden. Hari raya Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan menguatkan kembali persaudaraan sebangsa. Banyak kalangan berharap, seluruh masyarakat dapat kembali rukun dan merajut silaturahmi saat Lebaran.
Memperkokoh persaudaraan
Asrorun mengingatkan, umat Islam wajib memperkokoh persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat (Ukhuwwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa (Ukhuwwah Wathaniyyah), maupun persaudaraan sesama manusia (Ukhuwwah Insaniyah). Jangan sampai ada lagi sekat yang memisahkan, terutama faktor psikologis akibat sisa-sisa pemilu.
”Saatnya merajut kebersamaan untuk kemaslahatan bersama. Kerugian bangsa lain yang pecah akibat konflik harus dijadikan pelajaran berharga agar kita tidak jatuh pada kondisi yang sama,” ucap Asrorun.