Pengenaan Tarif oleh AS pada Australia Dinilai Tidak Tepat
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
HONIARA, SENIN – Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, eksportir alumunium Australia patuh pada ketentuan perdagangan dengan Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Morrison menyusul berita New York Times yang menyatakan bahwa Presiden Donald Trump telah mempertimbangkan pengenaan tarif pada Canberra.
Dengan menyebut sumber anonim, New York Times menulis bahwa Trump telah didesak untuk memberlakukan tarif pada produk baja dan alumunium asal Australia sebagai tanggapan atas peningkatan ekspor alumunium Australia ke Amerika Serikat tahun lalu.
Laporan itu juga menyatakan bahwa Trump dibujuk untuk tidak merealisasikannya dengan pertimbangan bahwa pengenaan tarif pada Australia akan menghilangkan sekutu kunci AS di Asia Pasifik.
Menurut Morrison, eksportir Asutralia tidak berbuat salah. “Kami memiliki ketentuan dengan AS dan kami bekerja dalam ketentuan itu,” kata Morrison di Honiara, ibukota Kepulauan Solomon, Senin (3/6/2019).
Pada Maret 2018, Trump memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk baja impor dan 10 persen pada alumunium impor. Trump setuju untuk mengecualikan Canberra dari pemberlakukan tarif tersebut setelah lobi dari Perdana Menteri Australia saat itu Malcolm Turnbull.
Setiap tahun, eskpor baja dan alumunium Australia ke AS senilai 347 juta dolar AS.
“Produsen alumunium Australia menjual dengan harga pasar yang kompetitif, tidak menerima subsidi pemerintah atau dukungan serupa dengan itu,” kata Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham dalam sebuah pernyataan tertulis melalui surel.
Sekutu setia
Australia telah lama menjadi sekutu setia AS dan memenangi hati Washington dalam beberapa bulan terakhir dengan menangkal pengaruh China yang mulai tumbuh di kawasan Asia Pasifik. China telah berupaya meningkatkan pengaruhnya di Asia Pasifik melalui bantuannya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir Australia telah hadir untuk mengurangi bantuan China di negara-negara Pasifik.
Australia menawarkan negara-negara di Pasifik hibah dan pinjaman hingga 3 miliar dollar Australia untuk pembangunan infrastruktur. Morrison menyatakan bahwa kawasan Pasifik bukan lagi sebagai “pelengkap” bagi Australia.
Selain bantuan tersebut, Morrison menyatakan bahwa Asutralia juga akan mendedikasikan anggaran sebesar 250 juta dollar Australia dalam 10 tahun ke depan untuk membiayai pembangunan infrastruktur di Kepulauan Solomon.(REUTERS)