Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah empat kali bertemu Presiden Joko Widodo dalam rentang waktu dua bulan terakhir. Pertemuan kedua tokoh itu dinilai positif dalam rangka rekonsiliasi Partai Demokrat dan PDI-P.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sudah empat kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam rentang waktu dua bulan terakhir. Pertemuan di antara kedua tokoh tersebut dinilai positif dalam rangka rekonsiliasi antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Pada hari raya Idul Fitri, Rabu (5/6/2019), AHY juga mendatangi kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Ia menghadiri acara open house terbatas yang diselenggarakan Megawati.
Sesaat sebelum bertandang ke kediaman Megawati, AHY datang ke Istana Negara untuk bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi. Silaturahmi berlangsung selama 15 menit. AHY datang bersama istrinya, Annisa Pohan, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono beserta istrinya, Siti Aliyah Rubi Rajasa. Sementara Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan putranya, Kaesang Pangarep.
Pertemuan antara AHY dan Jokowi ini merupakan yang keempat kali. Pertemuan pertama terjadi sebelum penetapan hasil Pemilu 2019. Saat itu, Presiden Jokowi bertemu dengan AHY di Istana Merdeka, Jakarta, pada 2 Mei 2019. AHY tiba di Istana Merdeka dengan ditemani sejumlah anggota staf, tetapi ia hanya seorang diri saat berbincang dengan Presiden di Ruang Raden Saleh.
Kemudian, Presiden Jokowi kembali bertemu dengan AHY pada Rabu (22/5/2019) di Istana Bogor. Situasi negara seusai penetapan hasil Pemilu 2019 menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Momen pertemuan antara Jokowi dan AHY berlanjut saat Jokowi menyambangi kediaman AHY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk melayat pada saat wafatnya mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Ketika ditanya mengenai isi pembicaraan dan agenda di kediaman Megawati, AHY hanya tersenyum. Ia hanya menyampaikan permintaan maaf dalam rangka Idul Fitri dan mengucapkan terima kasih atas doa seluruh masyarakat Indonesia untuk Ibu Ani Yudhoyono.
Mantan Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung yang turut hadir di kediaman Megawati menyampaikan, kedatangan AHY diterima oleh Megawati dan Puan Maharani dengan baik.
Ia menyebutkan, silaturahmi antara AHY dan Megawati memiliki arti penting. Ketika disinggung apakah AHY menyatakan sikap politik Partai Demokrat kepada Megawati, Pramono hanya menjawab kedatangan AHY hanya untuk silaturahmi.
”Ini semua silaturahmi. Membuka komunikasi. Komunikasi mempermudah untuk saling mengerti. Apa yang menjadi ketegangan sejak pemilu lalu sekarang ini sudah hampir tidak ada,” ucap Pramono.
Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, pertemuan antara AHY serta Jokowi dan Megawati merupakan langkah yang baik untuk rekonsiliasi. Untuk pertama kali, ada perwakilan dari keluarga SBY yang menyambangi kediaman Megawati dalam rangka bersilaturahmi. Ia menilai positif pertemuan itu karena bisa mencairkan hubungan antara keluarga Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati.
”Rekonsiliasi antara dua keluarga itu bisa dimulai dari AHY dengan Jokowi dulu,” katanya.
Akan tetapi, Hendri menyarankan AHY untuk pandai-pandai mengatur momen. AHY, lanjutnya, jangan sampai dinilai negatif oleh publik karena terlalu sering bertemu dengan Jokowi dalam rentang waktu yang berdekatan. Hal itu, menurut Hendri, dapat memunculkan persepsi bahwa AHY ingin dikasihani dan menginginkan jabatan dalam kabinet Jokowi mendatang.