Umat Islam Diajak Memperbanyak Silaturahmi untuk Menebar Kasih Sayang
Umat Islam di Solo, Jawa Tengah melangsungkan shalat Idul Fitri dengan khidmat, Rabu (5/6/2019). Umat diajak memperbanyak silaturahmi untuk menebar kasih sayang kepada sesama, menguatkan persaudaraan dan menepis rasa saling curiga.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS - Umat Islam di Solo, Jawa Tengah melangsungkan shalat Idul Fitri dengan khidmat, Rabu (5/6/2019). Umat diajak memperbanyak silaturahmi untuk menebar kasih sayang kepada sesama, menguatkan persaudaraan dan menepis rasa saling curiga.
Shalat Idul Fitri dilaksanakan di sejumlah tempat di Solo, antara lain di halaman Balai Kota Solo, Stadion Sriwedari, Lapangan Kotabarat, dan lapangan Pamedan Puro Mangkunegaran. Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo melaksanakan shalat Idul Fitri di halaman Balai Kota Solo bersama ribuan warga.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo, Subari menjadi imam shalat Idul Fitri di halaman Balai Kota Solo sedangkan bertindak sebagai khatib adalah Mufrod Teguh Mulyo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Solo.
Dalam kotbahnya, Mufrod mengatakan, suasana Idul Fitri ini hendaknya digunakan sebagai momentum untuk membangun Indonesia ke depan yg lebih cerah.
Mufrod mengajak umat Islam memperbanyak silaturahmi untuk menebar kasih sayang kepada sesama. “Silaturahim akan menguatkan jalinan persaudaraan, persahabatan dan pertemanan. Silaturahim akan menghilangkan rasa dendam, menepis rasa saling curiga, serta meredam percik-percik api permusuhan dan pertikaian,” ujarnya.
Silaturahim akan menguatkan jalinan persaudaraan, persahabatan dan pertemanan. Silaturahim akan menghilangkan rasa dendam, menepis rasa saling curiga, serta meredam percik-percik api permusuhan dan pertikaian
Lebih lanjut Mufrod mengatakan, dalam diri orang-orang yang senang bersilaturahim tidak ada lagi benci, apalagi dendam. Namun, yang ada hanyalah rasa cinta dan kasih sayang dengan sesama keluarga, rekan kerja, tetangga, dan sesama orang-orang yang ada di lingkungan mereka tinggal.
“Membiasakan berjabat tangan ketika kita saling maaf-memaafkan, dan ketika berjabat tangan supaya saling memandang dan memberi senyum, karena yang demikian akan menebarkan kedamaian di hati-hati masing-masing,” katanya.