Puncak Arus Balik di Trans-Sumatera pada Akhir Pekan
Jalur tol fungsional Trans-Sumatera dibuka satu arah dari Palembang, Sumatera Selatan, menuju Terbanggi Besar, Lampung, mulai Kamis (6/6/2019) hingga 11 Juni.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Jalur tol fungsional Trans-Sumatera dibuka satu arah dari Palembang, Sumatera Selatan, menuju Terbanggi Besar, Lampung, mulai Kamis (6/6/2019). Di hari pertama pemberlakuan sistem itu, jumlah kendaraan yang memasuki tol sekitar 2.000 kendaraan. Diperkirakan, puncak arus balik melalui tol fungsional terjadi pada Sabtu dan Minggu (8-9/6), dengan 5.000 kendaraan per hari.
Perwira Pengendali Pos Pengamanan Simpang Pedu, Banyuasin, Inspektur Dua Polisi Sumardi, Kamis, menerangkan, sejak dibuka pada pukul 06.00 WIB hingga ditutup pukul 16.00 WIB, jumlah kendaraan yang memasuki Gerbang Tol Simpang Pedu mencapai 1.984 kendaraan.
Kebanyakan kendaraan yang melintas berplat BG atau berasal dari Sumatera Selatan. “Kemungkinan, pengendara ingin mengarah ke Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir,” kata Sumardi. Biasanya, warga Palembang mudik ke kampung halaman di sejumlah kabupaten di Sumsel pada hari kedua Lebaran. Adapun untuk kendaraan dari luar Sumsel yang melintas tol jumlahnya masih sedikit.
Aturan penggunaan tol fungsional satu arah dari Palembang menuju Terbanggi Besar berlaku hingga 11 Juni 2019. Petugas pun sudah memasang petunjuk jalan untuk mempermudah pemudik membaca arah. Sebelumnya, skema satu arah ini juga diberlakukan saat arus mudik, yakni dari Lampung ke Palembang.
Sumardi memperkirakan, kendaraan dari luar Sumsel baru akan memasuki tol fungsional pada akhir pekan. Berkaca pada arus mudik saat tol fungsional masih dibuka dari Lampung ke Palembang, puncak arus terjadi pada H-3 Lebaran (2 Juni). “Saat itu, jumlah kendaraan mencapai 4.982 unit,” katanya.
Walau terjadi kepadatan, ungkap Sumardi, tidak ada kemacetan panjang karena petugas lapangan sudah melakukan rekayasa lalu lintas sehingga aliran kendaraan berjalan cukup baik. “Ketika ada potensi macet, kami langsung menerjunkan petugas untuk mengatur lalu lintas,” ucapnya.
Sumardi memperkirakan, jumlah kendaraan yang melintas saat arus balik nanti juga tidak akan jauh berbeda ketika saat arus mudik.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan, dengan adanya tol fungsional Trans-Sumatera, jumlah pengguna transportasi darat meningkat pesat. Pada pantauan di lapangan saat arus mudik, ucap Zulkarnain, jumlah pengendara yang melewati arus tol rata-rata mencapai 3.700 kendaraan per hari.
Arus mudik di tol Trans-Sumatera mencapai puncaknya pada Minggu (2/6) di mana jumlah kendaraan yang melintas mencapai lebih dari 4.700 kendaraan. Pemudik yang menggunakan kereta api juga meningkat, yakni sebesar 3,5 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
Sebaliknya, pengguna angkutan udara mengalami penurunan. Zulkarnain mengatakan, meski dibandingkan hari normal masih meningkat sebesar 50 persen, tetapi jika dibandingkan arus Lebaran tahun lalu, jumlahnya menurun sekitar 15 persen.
Dari awal, ungkap Zulkarnain, pihaknya mengimbau petugas di lapangan untuk menghitung secara detail jumlah kendaraan yang melintas untuk melihat kecenderungan penggunaan tol. Melihat kondisi ini, ia pun memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada Minggu (9/6) karena pada Senin (10/6) pegawai sudah harus masuk kerja.