Tradisi silaturahmi dengan Presiden saat Lebaran tak disia-siakan warga. Pengumuman open house Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019), sesungguhnya relatif mendadak. Namun, ribuan warga tetap berusaha menyalami Presiden.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
Tradisi silaturahmi dengan Presiden pada hari Lebaran tak disia-siakan warga. Pengumuman open house Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019), sesungguhnya relatif mendadak. Namun, ribuan warga tetap berusaha menyalami Presiden dan mengucap ”Selamat Idul Fitri”.
Sejak pukul 08.00, warga sudah berkumpul di Monumen Nasional, titik kumpul untuk masyarakat yang akan mengikuti open house. Petugas dari Sekretariat Negara segera mendaftarkan dan menyiapkan warga menuju bus-bus yang akan membawa mereka ke Istana Negara.
Open house dibuka pukul 10.00-12.00 untuk warga secara umum. Adapun menteri dan pejabat negara dapat bersilaturahmi dengan Presiden pukul 09.00-10.00.
Namun, warga yang datang ke Monas sekitar pukul 09.30 umumnya sudah tak bisa ikut ke Istana Negara. Jumlah warga yang bisa bersilaturahmi pun dibatasi.
”Saya datang pukul 09.30, tapi sudah tidak bisa masuk. Lalu, saya coba ke sini (pintu Jalan Veteran III), tapi kabarnya harus registrasi dulu. Jadi sebenarnya bagaimana prosedurnya,” tutur Endang (61), warga Lenteng Agung yang datang bersama suami dan cucunya.
Rya (40) yang datang dari Bogor, Jawa Barat, bersama suami dan dua anaknya pun gagal bertemu dan bersilaturahmi dengan Presiden. Dia sudah membawa buku biografi Joko Widodo dan berharap bisa meminta tanda tangan langsung. ”Mungkin memang belum jodoh. Semoga lain kali bisa ketemu, salaman, dan foto bersama,” ujarnya.
Presiden awalnya berdiri di dalam ruang depan Istana Negara bersama Nyonya Iriana dan menerima salam dari para pejabat dan warga. Wapres Kalla menemani bersama Nyonya Mufidah. Tak berapa lama, Wapres Kalla undur diri karena kondisi kesehatannya belum pulih betul setelah mengalami pelengketan usus.
Menyadari banyak warga yang tak kebagian masuk untuk bersilaturahmi, Presiden pun keluar dari Istana Negara. Dia berjalan ke arah tenda di halaman Istana Negara dan menyalami warga yang mengantre. Sontak warga berebut dan berdesakan mencoba mendekat dan bersalaman.
Presiden kemudian bergerak ke arah halaman Kantor Sekretariat Negara dan menemui warga yang ada di sekitar sana dan kemudian ke Monas, tempat banyak warga yang tak masuk kuota untuk bersilaturahmi dengan Presiden.
Di setiap tempat itu, semua warga berdesakan dan mencoba mendekat. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang bertugas pun mengelilingi Presiden secara ketat.
Sesampai di Monas, Presiden pun memohon maaf karena tak bisa mendatangi semua warga satu per satu.
”Minal aidin walfaidzin, saya mohon maaf karena yang di Istana banyak, yang antre di sini jauh lebih banyak, sehingga saya lebih baik datang ke sini,” ujarnya. Presiden pun mendekati warga dan mengajak berfoto bersama-sama.
Momen Idul Fitri memang saatnya silaturahmi. Tradisi ini berlangsung dari waktu ke waktu dan sangat khas Indonesia. Adapun open house presiden bagi warga dimulai pada masa Presiden Soeharto dan berlanjut sampai saat ini.
Pada masa Presiden Jokowi, waktu open house untuk pejabat dan warga relatif singkat. Biasanya Presiden Jokowi akan melanjutkan berlebaran bersama keluarga di Solo pada sore hari.
Tak hanya warga, para elite politik pun memanfaatkan Idul Fitri untuk bersilaturahmi. Dua putra presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro, juga mendatangi Presiden Jokowi yang menerima mereka di Istana Merdeka, Rabu siang.
Agus dan Edhie yang didampingi istri masing-masing, yakni Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, mengatakan, dalam silaturahmi ini, mereka sekaligus berterima kasih atas kesediaan Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara dalam pemakaman Ibu Ani Yudhoyono.
Silaturahmi ini pun dinilai sebagai penguat hubungan keluarga Yudhoyono dan keluarga Jokowi. Apalagi, Agus yang bertugas sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat sudah empat kali bertemu dengan Presiden Jokowi. Mengingat Partai Demokrat yang seakan berniat merapat ke koalisi pendukung Jokowi, pertemuan demi pertemuan ini memantik berbagai dugaan.
Kendati demikian, semua tokoh pun menggunakan momentum Idul Fitri untuk silaturahmi dan bermaafan. Hubungan diperbaiki, komunikasi diperkuat. Para tokoh seperti Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan banyak menteri juga menggelar open house di kediaman masing-masing.
Silaturahmi memang perlu terus dijalin. Dari silaturahmi, harapan kebersamaan dan persatuan bangsa dipupuk. Ini semua modal untuk bersama terus membangun Indonesia.