Wisata Kota Tua Menghapus Rasa Rindu Pulang Kampung
Sebagian warga memanfaatkan momen libur Lebaran dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Jakarta. Warga mengunjungi kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, tak sekadar untuk berekreasi, tetapi juga pelipur lara untuk menghapus rasa rindu akibat tak sempat pulang menikmati momen Lebaran di kampung halaman.
Oleh
Stefanus Ato
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian warga memanfaatkan momen libur Lebaran dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Jakarta. Warga mengunjungi kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, tak sekadar untuk berekreasi. Mereka berkunjung sebagai pelipur lara untuk menghapus rasa rindu akibat tak sempat pulang menikmati momen Lebaran di kampung halaman.
Sebagian warga antusias menikmati suasana di obyek wisata Kota Tua. Pada Kamis (6/6/2019) pukul 12.00, tempat itu padat pengunjung dan riuh oleh bunyi alunan musik pengamen serta bunyi bel sepeda ontel. Pengunjung sibuk dengan aktivitasnya, tak peduli pada terik matahari yang menyengat, dengan suhu udara 32 derajat celsius.
Ada yang berputar-putar dengan sepeda ontel, berswafoto dengan manusia patung, hingga menikmati berbagai jenis kuliner yang dijajakan pedagang kaki lima. Sebagian warga mengantre untuk bisa masuk ke Museum Sejarah Jakarta.
Suminarti (45), warga asal Jatinegara, Jakarta Timur, mengatakan, dirinya bersama dua anaknya mengisi libur Lebaran dengan mengunjungi Kota Tua bukan untuk sekadar berekreasi. Wisata ke kawasan itu untuk menghapus kekecewaan anak-anak yang sudah dua tahun tak bisa pulang kampung di Padang, Sumatera Barat.
”Suami saya pekerja restoran, jadi liburnya terbatas. Dari bulan lalu, anak-anak merengek mau Lebaran di kampung, tapi enggak bisa. Makanya saya ajak mereka ke sini,” tutur Suminarti.
Di tempat itu, Suminarti tak hanya mengajak anak-anak berswafoto dengan berbagai model manusia patung. Dia juga mengajak dua anaknya bermain sepeda ontel dengan tarif Rp 20.000 per 30 menit.
”Semoga pulang dari sini mereka (anak-anak) lupa bahas pulang kampung, he-he-he. Di sini juga murah kok, ramai lagi,” ucapnya.
Asil (16), remaja asal Cengkareng, Jakarta Barat, yang datang bersama lima temannya, mengatakan, mereka mengunjungi Kota Tua karena kawasan itu lebih ramai pada hari libur. Di tempat wisata itu, mereka juga bisa menambah pengetahuan dengan menjajal berbagai peninggalan sejarah di Museum Sejarah Jakarta.
Pengunjung meningkat
Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Norviadi Setio Husodo mengatakan, jumlah pengunjung pada hari kedua Lebaran diperkirakan mencapai 50.000 orang. Adapun pada hari biasa, terutama Sabtu atau Minggu, pengunjung di tempat wisata itu berkisar 10.000 orang.
”Prediksi puncaknya akan terjadi pada Sabtu atau Minggu (9/6/2019) dan diperkirakan lebih dari 75.000 pengunjung karena itu hari terakhir yang berlibur sebelum kembali masuk kerja atau masuk sekolah. Jadi antisipasi kami ada pada hari ini, Sabtu dan Minggu,” kata Norviadi.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, Unit Pengelola Kawasan Kota Tua bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta, dengan menambah dua toilet mobile. Ada juga penambahan petugas kebersihan untuk memastikan kawasan Kota Tua tetap bersih selama libur Lebaran.
Peningkatan jumlah pengunjung selama libur Lebaran juga terjadi di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Hingga pukul 15.00, pengunjung yang berwisata ke taman itu mencapai 94.000 orang.
Ketut Wadarsana dari Humas Taman Margasatwa Ragunan mengatakan, jumlah pengunjung meningkat signifikan dibandingkan dengan hari biasa yang hanya sekitar 5.000 orang. Sementara pada hari Sabtu diprediksi 15.000 pengunjung dan biasanya di atas 40.000 pengunjung pada hari Minggu.
Tambah armada
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, berdasarkan data tiga tahun terakhir, jumlah penumpang pada hari kedua Lebaran diperkirakan mencapai 50 persen dari jumlah pelanggan puncak Lebaran yang mencapai 800.000 pelanggan. Dengan demikian, pelanggan Transjakarta pada Jumat (7/6/2019) berkisar 400.000 penumpang.
”Jadi, jumlah armada kami tambah, sekitar 70 persen (1.800 kendaraan) dari total keseluruhan 2.500 bus yang biasanya beroperasi setiap hari. Jumlah armada yang kami siapkan selalu jauh di atas jumlah perkirakan penumpang yang ada,” ujar Daud.
Ia menambahkan, penambahan armada difokuskan ke lokasi wisatawan yang berpotensi terjadi lonjakan penumpang, seperti Taman Margasatwa Ragunan, Monumen Nasional, dan Taman Impian Jaya Ancol. Hingga pukul 16.00, pelanggan yang menggunakan bus Transjakarta ke Taman Margasatwa Ragunan mencapai 99.000 orang.
”Jadi, memang ini sangat banyak dan warga yang tidak menggunakan kendaraan pribadi kami apresiasi. Artinya, warga sudah meninggalkan kendaraan pribadi untuk memilih bertamasya menggunakan transportasi publik,” ucapnya.
Selain tempat wisata, PT Transjakarta juga pada Jumat akan memfokuskan pengoperasian armada di sejumlah lokasi datangnya warga selama arus balik. Tempat-tempat itu antara lain Kalideres, Kampung Rambutan, Rawamangun, Lebak Bulus, Tanjung Priok, dan Grogol.
”Semua rute tetap hidup, tidak ada rute yang dinonaktifkan. Tetapi armada kami akan lebih banyak beroperasi di kawasan wisata dan lokasi-lokasi datangnya warga yang pulang dari mudik,” kata Daud.