Banjir di Kalimantan Tengah meluas hingga dua kabupaten, yakni Katingan dan Gunung Mas. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap hingga ke permukiman warga.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Banjir di Kalimantan Tengah meluas hingga dua kabupaten, yakni Katingan dan Gunung Mas. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap hingga ke permukiman warga. Di Gunung Mas, delapan desa di tiga kecamatan terendam banjir akibat luapan Sungai Kahayan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, delapan desa terdampak banjir berada di tiga kecamatan, yakni Damang Batu, Kurun, dan Kecamatan Tewah. Sedikitnya 1.352 keluarga terdampak banjir dengan ketinggian air maksimal mencapai 60 sentimeter.
Kepala Subbidang Kedaruratan BPBPK Kalteng Alpius Patanan, Jumat (7/6/2019), menjelaskan, banjir di Gunung Mas terjadi sejak Kamis (6/6/2019) malam hingga kini. Saat ini, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten masih terus memantau kondisi air.
”Hujan dengan durasi lama dan intensitas lebat membuat air sungai meluap. Dalam kondisi ini, Kalteng dengan banyak sungai pasti rawan banjir,” kata Alpius, di Palangkaraya.
Alpius menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terendam banjir dan warga yang mengungsi. Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Gunung Mas, belum ada warga yang mengungsi.
Sebelumnya, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Katingan di Kecamatan Katingan Tengah. Namun, pada Jumat siang, banjir meluas ke tiga kecamatan lainnya, yakni Bukit Raya, Marikit, dan Sanaman Mantikei.
”Posisi banjir masih berada di tengah-tengah wilayah kabupaten. Ini akan bergerak terus hingga ke wilayah hilir,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Katingan Robama.
Robama menjelaskan, meski banjir meluas, saat ini ketinggian air mulai berkurang dari hari-hari sebelumnya. Pada tiga hari lalu hingga Kamis sore, ketinggian air maksimal mencapai 1 meter. Saat ini, tinggi muka air hanya 50 sentimeter.
”Ini banjir tahunan, jadi masyarakat sudah terbiasa, tidak ada yang mengungsi. Meskipun demikian, kalau banjir makin parah, akan kami paksa untuk mengungsi,” ungkap Robama.
Robama memprediksi banjir akan berakhir di dua kecamatan di Katingan, yakni Kecamatan Kamipang dan Tasik Payawan. ”Banjir tahunan ini biasanya memang begitu, sudah hafal,” katanya.