Kunjungi Keraton Yogyakarta, Jokowi Silaturahmi dengan Sultan Hamengku Buwono X
Presiden Joko Widodo mengunjungi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta, Jumat (7/6/2019). Pertemuan itu digelar secara tertutup.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengunjungi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta, Jumat (7/6/2019). Pertemuan itu digelar secara tertutup.
Rombongan mobil Presiden tiba di Keraton Yogyakarta pukul 10.36. Ia terlihat mengenakan kemeja batik berwarna gelap. Dalam kunjungan itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Jan Ethes Sri Narendra, cucu Presiden, turut mendampingi.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ditya Nanaryo Aji mengatakan, pertemuan itu digelar di Gedhong Jene. Tujuan pertemuan tersebut untuk menjalin silaturahmi. Pertemuan berlangsung selama sekitar 30 menit.
”Ini hanya untuk mempererat tali silaturahmi. Pertemuannya tertutup,” kata Ditya.
Sewaktu tiba, Presiden disambut oleh putri pertama Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, dan suaminya, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro, di pintu gerbang Kamandungan Lor, Keraton Yogyakarta. Dua menantu Sultan lainnya, KPH Purbodiningrat dan KPH Notonegoro, juga ikut menjemput kedatangan Presiden.
Sultan HB X bersama permaisurinya, GKR Hemas, dan putri bungsunya, GKR Bendara, menanti Presiden di pintu gerbang Danaprapta. Mereka selanjutnya bersama-sama berjalan menuju ruang pertemuan, yakni Gedong Jene. Gedong Jene merupakan salah satu gedung di Keraton Yogyakarta yang biasa dipakai untuk menerima tamu kenegaraan.
Pukul 11.15, Presiden terlihat keluar dari pintu gerbang Kamandungan Lor. Ia bersama rombongan diantarkan Sultan HB X dan seluruh anggota keluarganya. Presiden juga kembali bersalaman dengan Sultan HB X.
Presiden melanjutkan agenda selanjutnya, yaitu shalat Jumat di Masjid Syuhada, kawasan Kotabaru, Yogyakarta. Pukul 11.30, Presiden sampai di masjid tersebut. Ia datang bersama dengan kedua putranya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, serta cucunya, Jan Ethes.
Seperti dalam kesempatan lainnya, di masjid tersebut, warga sekitar terlihat sangat antusias dengan kedatangan Presiden. Terdapat sejumlah warga yang menunggu di luar kompleks masjid hanya untuk bisa bersalaman dengan Presiden. Namun, ada pula yang tidak mengerti bahwa Presiden sedang shalat di masjid tersebut.
Begitu ibadah shalat selesai, warga tidak langsung pulang. Mereka berdiri di belakang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berusaha membuat jalan bagi Presiden dari masjid itu menuju kendaraannya. Warga mengulurkan tangan di sela-sela barisan Paspampres yang memasang badan untuk Presiden.
Presiden pun bertindak responsif dengan membalas uluran tangan warga dengan jabatan tangan. Berkali-kali Presiden juga mengambil ponsel yang diulurkan warga yang ingin berfoto dengannya. Bahkan, Presiden sendiri yang mengoperasikan ponsel warga untuk berfoto bersamanya.
Salah satu warga yang berhasil mengabadikan momen berswafoto dengan Presiden adalah Retno Hastutiningsih (60), warga asal Surabaya. Awalnya, ia hanya hendak menemani suaminya beribadah shalat Jumat di masjid itu. Ia pun tidak tahu sama sekali bahwa Presiden melakukan shalat Jumat di sana.
Berkali-kali Presiden juga mengambil ponsel yang diulurkan warga yang ingin berfoto dengannya. Bahkan, Presiden sendiri yang mengoperasikan ponsel warga untuk berfoto bersamanya.
”Saya ke sini kebetulan habis mudik dari Magelang. Niatnya main ke Malioboro. Lalu, karena pas dengan shalat Jumat, saya menemani suami dan anak buat shalat di sini. Tidak tahu juga ada Pak Jokowi,” tutur Retno semringah.
Retno mengatakan sangat senang bisa berfoto bersama Presiden. Ia tak menyangka bisa melakukan hal tersebut. ”Awalnya, ya, sulit. Saya coba sodorkan handphone, kok, handphone saya diambil Pak Jokowi. Dari situ, saya diajak foto. Saya berfoto sama Pak Jokowi dua kali,” ujarnya.