Mal Menjaring Konsumen Baru di Tengah Momentum Lebaran
Pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta memanfaatkan hari raya Lebaran untuk menjaring konsumen baru. Mal berupaya bertahan di tengah ancaman kemudahan belanja daring yang semakin marak.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta memanfaatkan hari raya Lebaran untuk menjaring konsumen baru. Mal berupaya bertahan di tengah ancaman kemudahan belanja daring yang semakin marak.
Survei Litbang Kompas pada April 2019 menyebutkan, minat berbelanja ke mal menurun sekitar 3 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 87 persen. Adapun sebanyak 12,3 persen mulai memilih berbelanja secara daring. Dari jumlah itu, mayoritas merupakan anak muda berusia 17-24 tahun. Satu dari tiga orang kelompok umur tersebut memilih belanja daring.
Menyadari hal itu, mal berupaya menjaring konsumen-konsumen baru. Salah satunya dilakukan pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Mal Central Park. Mereka yang mengincar pangsa pasar anak muda dan keluarga baru dengan gencar membuat acara pada Lebaran kali ini.
Marketing Communication Manager Mal Central Park Welly Adi Kristya, Jumat (7/6/2019) di Jakarta, mengatakan, pada libur Lebaran kali ini, pihaknya menyiapkan pertunjukan tengah malam. Pertunjukan yang mengundang bintang papan atas, seperti Nidji, Noah, dan Geisha, itu dipercaya mampu menarik anak muda.
”Terbukti, selama dua hari ini pengunjung kami meningkat 43 persen dari hari biasanya. Pada Lebaran kali ini pengunjung meningkat 20 persen dari Lebaran tahun lalu,” ucap Welly.
Selain karena hari libur, Lebaran kali ini dinilai tepat sebagai momen menjaring konsumen karena harga tiket pesawat yang mahal. Hal itu membuat banyak penduduk Jakarta tidak mudik atau bepergian jarak jauh pada tahun ini. Mereka mencari hiburan lain, salah satunya pergi ke mal.
Sementara itu, pusat perbelanjaan di Jakarta Utara, Baywalk, sedang mengembangkan mal sebagai tempat mencari pengalaman. Mereka yang mengincar pangsa pasar keluarga aktif menghadirkan kegiatan dan hiburan untuk anak-anak pada Lebaran kali ini.
Chief Executive Officer Mal Baywalk dan Emporium Pluit Ellen Hidayat menuturkan, bisnis daring memang sedang berkembang. Namun, masyarakat Indonesia pada umumnya masih suka berkumpul dengan teman dan keluarga.
”Jadi, pusat perbelanjaan masih dibutuhkan. Apalagi masyarakat yang masih memiliki anak balita dan yunior belum bisa belanja daring. Intinya, mereka butuh aktivitas bermain dan hiburan untuk anak. Ini yang bisa ditemukan di mal,” ucap Ellen.
Baywalk mengincar momen Lebaran karena mayoritas pembantu rumah tangga sedang mudik. Hal itu akan menarik keluarga yang tetap di Jakarta datang ke mal untuk sekadar makan atau mencari hiburan. Upaya ini menaikkan tingkat kunjungan hingga 35 persen dalam dua hari terakhir dibandingkan dengan periode yang sama pada masa libur Lebaran tahun lalu.
”Kami saat ini menghadirkan penampilan karakter animasi Ruby. Ini merupakan daya tarik Lebaran dan musim liburan sekolah. Kami juga melengkapi berbagai makanan dan minuman,” tutur Ellen, yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta.
Adapun besaran preferensi untuk berjalan-jalan berdasarkan kelompok umur adalah usia 17-24 tahun (40,9 persen), 25-34 tahun (31,3 persen), 35-44 tahun (31,1 persen), dan 45 tahun ke atas (29,1 persen).
Peningkatan pengunjung selama dua hari libur Lebaran juga dialami pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Senayan City. Dengan menghadirkan pengalaman lebih dalam berbelanja, pengunjung naik hingga 20 persen dibandingkan dengan Lebaran sebelumnya.
Senayan City memberikan pengalaman berbelanja dengan menghadirkan instalasi megah A.RA.BESQUE di Main Atrium dan hiburan tarian pada jam-jam tertentu. Ada juga program berbelanja seperti Ramadan Shake Off The Prizes, yang memberikan hadiah bagi pengunjung.
Selama Lebaran, jam buka Senayan City tidak berubah jauh. Pada hari pertama mereka buka pukul 12.00, sedangkan pada hari kedua pada pukul 10.00. Hal ini menyesuaikan pada tingginya antusiasme pengunjung.
”Mal hadir sebagai salah satu sarana rekreasi, bukan hanya berbelanja, sehingga dampak terhadap tren belanja daring tidak terlalu signifikan selama momen Lebaran lalu,” ucap Leonardo, CRM & Media Communications Manager Senayan City.