Arus Balik, Operator Bus Keberatan dengan Sistem Satu Arah
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-- Perusahaan otobus (PO) merasa keberatan dengan diberlakukannya sistem satu arah dari KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung hingga KM 70 GT Cikampek Utama. Sistem satu arah ini diprediksi dapat mengakibatkan terlambatnya jadwal keberangkatan bus.
Ketua Umum PB Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia Kurnia Lesani Adnan menjelaskan, pada arus mudik minggu lalu, terjadi keterlambatan jadwal keberangkatan bus selama 3-5 jam dari arah Jakarta menuju arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kami memprediksi, keterlambatan bisa terjadi lagi jika sistem satu arah ini diberlakukan pada arus balik kali ini. Bus yang kembali dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur harus melintas di Jalur Pantura dan memakan waktu tempuh yang lebih lama," ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (07/06/2019).
Menurut Kurnia, keterlambatan juga disebabkan karena kemacetan lalu lintas di daerah Cirebon akibat adanya persimpangan jalan dan pasar tumpah. Ia mengatakan, ada armada bus cadangan telah dioperasikan, hal ini tetap tidak mampu mengatasi keterlambatan jadwal operasional bus.
"Kami sebenarnya kurang setuju jika diberlakukan sistem satu arah dari Kalikangkung-Cikampek Utama, karena seakan-akan pemerintah mengesampingkan para para penumpang bus. Percuma saja ada peluncuran rute bus Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa, jika pada akhirnya bus tetap melintas di jalur Pantura," ucapnya.
Untuk mengantisipasi terlambatnya jadwal keberangkatan bus, Kurnia mengatakan, sekitar 70 persen armada bus yang ada mulai disiagakan sejak Jumat ini di daerah Surabaya, Semarang, dan Solo, sisanya disiagakan di Jakarta. Kurnia menjelaskan, ada sekitar 12.000 unit bus yang beroperasi di Pulau Jawa pada arus balik kali ini.
"Kami pun juga memajukan jadwal keberangkatan bus, dari arah Semarang dan Solo yang awalnya berangkat pukul 14.00, menjadi pukul 11.00. Kemudian, dari arah Surabaya awalnya berangkat pukul 10.00 jadi berangkat pukul 08.00," ucapnya.
Menurut Kurnia, para penumpang sudah tahu akan adanya keterlambatan jadwal ini karena sejumlah media massa telah memberitakan adanya pemberlakuan sistem satu arah di jalan tol. "Belum ada keluhan yang signifikan dari penumpang. Keluhan yang paling terasa yaitu dari para pengemudi bus yang harus menempuh perjalanan lebih jauh dan memakan waktu tempuh yang lebih lama," ucapnya.
Sebelumnya, Beje (40), salah satu pengemudi bus mengatakan, ia sebenarnya ingin menghindari Jalur Pantura karena banyaknya pengemudi motor di jalur tersebut. Menurut ia, tingkat kecelakaan di Jalur Pantura juga lebih tinggi dibandingkan jalur tol.
"Kami lelah jika harus melewati Jalur Pantura karena perjalanannnya lebih jauh dan harus merasakan kemacetan di beberapa titik," ucapnya saat ditemui di daerah Brebes, Jumat (31/05/2019).
Secara terpisah, Corporate Communications Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti mengatakan, pemberlakuan sistem satu arah dari GT Kalikangkung-GT Cikampek Utama dimulai sejak Jumat (07/06/2019) pada pukul 14.05. Ia mengimbau agar kendaraan bus dan non golongan I serta pengguna jalan jarak dekat untuk tetap menggunakan jalur normal atau jalur non tol.
"Pemberlakuan sistem satu arah hari pertama pada periode arus balik Lebaran 2019 ini mundur dua jam lima menit dari yang telah direncanakan sebelumnya (pukul 12.00 WIB) dengan mempertimbangkan ramainya lalu lintas di kedua arah, baik arah Jakarta maupun arah Cikampek, yang masih seimbang hingga menjelang tengah hari," ucapnya melalui siaran pers.