Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan rombongan mengunjungi tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yaitu Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Alor. Apa saja agenda Emir Qatar tidak dipublikasikan pihak panitia. Emir Qatar hanya melanjutkan liburan ke NTT setelah berada di Bali. Ia menggunakan jet pribadi dan ”yacht”.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
LARANTUKA, KOMPAS — Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan rombongan mengunjungi tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yaitu Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Alor. Apa saja agenda Emir Qatar tidak dipublikasikan pihak panitia. Emir Qatar hanya melanjutkan liburan ke NTT setelah berada di Bali. Ia menggunakan jet pribadi dan yacht (perahu pesiar).
Meskipun hanya berlibur, rombongan Emir Qatar tetap mendapat sambutan sesuai standar operasional penyambutan tamu negara.
Rombongan dijemput belasan pejabat daerah Sikka dan dijaga ketat aparat keamanan, mulai dari Bandara sampai menuju yacht di Pelabuhan Lorens Say Maumere, sekitar 2 kilometer dari bandara.
Kepala Imigrasi Maumere, Sikka, Vinsensius Purwoatmodjo di Maumere, Sabtu (8/6/2019), mengatakan, Emir Qatar dan rombongan tiba di Bandara Frans Seda Maumere, Sikka, Jumat (7/6/2019), pukul 13.19 Wita, dengan pesawat jet mini GLF 6, lebih cepat daripada jadwal sebelumnya, yaitu pukul 14.20 Wita.
Rombongan langsung menuju yacht Daloob, yang sehari sebelumnya sudah bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.
”Kedatangan Emir Qatar ini bukan tamu kenegaraan. Mereka juga bukan baru tiba di Indonesia. Mereka sudah beberapa hari di Bali, kemudian ingin melanjutkan perjalanan ke Maumere untuk berlibur,” tutur Purwoatmodjo.
Sesuai rencana, rombongan Emir Qatar berada di NTT sampai 11 Juni 2019. ”Urusan keimigrasian pun sudah dilakukan di Bali sehingga di Maumere soal keimigrasian tidak rumit lagi,” katanya.
Rombongan Emir Qatar sebanyak 61 orang. Advance party (panitia) 11 orang, peserta yang tiba dengan yacht 30 orang, rombongan Emir Qatar dalam pesawat jet 17 orang, dan tiga anggota staf dari Kedutaan Besar Qatar di Jakarta yang datang lebih awal melakukan penjemputan Emir Qatar di Bandara Maumere.
Kedatangan Emir Qatar ini bukan tamu kenegaraan. Mereka juga bukan baru tiba di Indonesia. Mereka sudah beberapa hari di Bali, kemudian ingin melanjutkan perjalanan ke Maumere untuk berlibur.
Menikmati keindahan
Tiba di Pelabuhan Maumere, tim Emir Qatar langsung melakukan perjalanan menikmati keindahan Teluk Maumere. Sore hari, tim ini pulang, menginap di Hotel Capa Resor Maumere.
Sabtu pagi, rombongan Emir Qatar melanjutkan perjalanan melihat Teluk Maumere, kemudian dengan yacht menuju Desa Lamakera di Pulau Solor, Flores Timur, sekitar 200 km dari Maumere.
Selama di Lamakera, tim Emir Qatar menginap di dalam yacht. Apa saja kegiatan Emir Qatar selama di Lamakera tidak dipublikasikan. Lamakera merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pertama di NTT.
Sesuai rencana, Emir Qatar berada di Lamakera selama satu hari, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Alor.
Alor juga merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di NTT, yaitu di Desa Alor Besar. Di situ terdapat sebuah buku Al Quran tertua yang terbuat dari kulit kayu dan masih tersimpan sampai hari ini. Beberapa peninggalan Muslim tahun 1400-an ada di sana.
Alor juga memiliki taman laut yang sangat indah. Keindahan Taman Laut Alor selama ini menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Alor untuk menyelam, menyaksikan keindahan terumbu karang, ikan-ikan, dan mamalia lumba-lumba yang selalu menari di permukaan laut setiap sore hari.
Alor juga merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di NTT, yaitu di Desa Alor Besar.
Senin (10/6/2019), rombongan Emir Qatar melanjutkan perjalanan ke Maumere, selanjutnya pada Selasa (11/6/2019) terbang dengan jet pribadi menuju Denpasar, Bali.
Selama di Maumere, rombongan Emir Qatar tidak mau difoto atau diambil gambar oleh tim advance party. Saat rombongan berada di Pelabuhan Lorens Say Maumere, pun masyarakat termasuk media massa dilarang mendekati yacht, di mana Emir Qatar sedang berada di dalamnya. Aparat keamanan pun hanya berjaga di luar pelabuhan.
Emir Qatar ingin menikmati liburan. Jadwal kegiatan apa saja yang dibuat tim Advance Party Emir Qatar tidak beredar di kalangan pejabat daerah Sikka. Akan tetapi, pengamanan terhadap rombongan Emir Qatar tetap dilakukan selama Emir Qatar mengunjungi tempat-tempat itu.
Anggota DPRD NTT, Maksi Ebu Tho, mengatakan, kehadiran Emir Qatar ini sangat bermanfaat bagi pariwisata NTT. Dokumen-dokumen pribadi hasil kunjungan akan disebarluaskan setelah kembali dari NTT. Ini sangat bermanfaat bagi pariwisata NTT.
”Apa yang dilakukan Emir Qatar selama di NTT sangat tepat. Ia berlibur, bukan melakukan kunjungan kenegaraan. Ia ingin benar-benar menikmati liburan ini. Bisa saja di dalam tim Emir Qatar ada media massa yang dibawa khusus untuk meliput perjalanan itu,” tutur Ebu Tho.