MONTREAL, JUMAT - Tim Formula Satu Ferrari membidik titik balik di Grand Prix Kanada akhir pekan ini. Upaya mengejar ketertinggalan dari pemuncak klasemen, Mercedes, itu dimulai Ferrari lewat restrukturisasi manajemen tim.
Menjelang GP Kanada, tim asal Maranello, Italia, itu melakukan langkah besar, yaitu membongkar struktur pengambil kebijakan. Langkah itu membuat bos Ferrari Mattia Binotto, bisa lebih fokus membangun timnya. Ia tidak lagi merangkap jabatan sebagai direktur teknik Ferrari.
Tugas sebagai direktur teknik Ferrari dialihkan ke anak buahnya. Laurent Mekie, yang kaya pengalaman di Federasi Balap Mobil Internasional (FIA), mengambil tanggung jawab di sisi balapan. Tugas rekayasa trek dipegang Matteo Togninalli, sedangkan tanggung jawab meracik taktik diambil Inaki Rueda. ”Musim balap 2021 yang membawa regulasi baru dan pemangkasan biaya kian dekat. Kami harus meninjau ulang proses produksi, manajemen, dan mulai berpikir soal masa depan,” ujar Binotto dalam wawancara dengan koran Italia, La Gazetta dello Sport.
Banyak pihak mendesak Ferrari segera merrestrukturisasi manajemen untuk membalikkan peruntungan mereka di GP F1 musim 2019. Berbeda dengan tim lainnya seperti Mercedes dan Red Bull yang memiliki pembagian tugas yang jelas, jabatan pimpinan tim dan direktur teknik Ferrari musim ini dipegang sekaligus oleh Binotto.
Akibatnya, Ferrari kesulitan fokus dan kerap melakukan blunder dalam strategi tim, salah satunya seperti di GP Monako. Ketika itu, salah satu pebalapnya, Charles Leclerc, harus start dari posisi ke-15 karena penilaian salah dari timnya soal catatan waktu kualifikasi tim lain. Kesalahan itu akan coba mereka tebus di GP Kanada akhir pekan ini.
GP Kanada di Sirkuit Montreal dinilai cocok dengan karakteristik mobil SF90 Ferrari. Trek cepat Montreal dengan banyak lintasan lurus dan panjang, mampu mengoptimalkan kekuatan mesin Ferrari. Pada balapan sebelumnya di sirkuit sejenis, GP Bahrain, Ferrari nyaris menang. Namun, kesalahan individu yaitu melintirnya Sebastian Vettel dan kerusakan mesin Leclerc menggagalkan upaya mereka meraih kemenangan perdana di 2019.
Untuk kali pertama musim ini, Vettel merasa yakin timnya bisa memenangi balapan. Pada enam seri sebelumnya, tim “Kuda Jingkrak” selalu finis di belakang Mercedes, di peringkat kedua, ketiga, atau keempat. ”Saya tidak bisa meramal. Namun, di atas kertas, balapan ini akan lebih menjanjikan bagi kami melebihi Bahrain. Saya percaya diri kami bisa menjalani akhir pekan yang bagus di sini,” ujar Vettel dikutip Crash.
Ia menambahkan, Ferrari harus secepatnya bangkit, dimulai dari Kanada jika ingin mengejar posisi Mercedes. Saat ini, mereka tertinggal jauh, 118 poin, dari Mercedes di klasemen konstruktor. Di kategori pebalap, Vettel menempati peringkat ketiga, tertinggal 55 poin dari pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang bercokol di puncak.
”Sangat krusial untuk bangkit secepat mungkin dan mempersulit Mercedes. Kami harus segera mempersempit jarak dan maju, dimulai di balapan ini (Kanada). Jika tidak, akan sulit untuk membalikkan keadaan itu,” ujar Vettel.
Senada dengan Vettel, Leclerc mengaku belum menyerah dalam perburuan gelar juara meskipun berkali-kali bernasib nahas. Di Monako, ia gagal finis akibat menabrak pagar pembatas. Ia berjanji tampil lebih cermat dan hati-hati di seri-seri F1 berikutnya. Ia kini tertinggal 80 poin dari Hamilton.
“Kami tidak boleh mengucapkan selamat tinggal untuk gelar juara musim ini. Kami harus berjuang hingga akhir dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. Itulah yang akan kami lakukan,” tukasnya. (JON)