BANDUNG, KOMPAS Kemacetan berpotensi terjadi pada arus balik Lebaran 2019 karena rentang waktunya lebih pendek daripada arus mudik. Jalur-jalur alternatif bisa dimaksimalkan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Tol Trans- Jawa yang masih menjadi pilihan utama untuk arus mudik.
Selain jalur pantai utara Jawa atau pantura, jalur alternatif yang dapat digunakan adalah jalur tengah Bandung-Cirebon, Jawa Barat. Jalur ini melintasi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
Jalur alternatif lain adalah jalur Sadang-Cikamurang dan bisa menjadi jalur alternatif untuk menghindari kepadatan kendaraan yang terjadi di Tol Trans-Jawa ataupun pantura Jawa Barat.
Secara umum, kondisi jalan di jalur Sadang-Cikamurang dalam keadaan baik. Berdasarkan pantauan pada hari Jumat (7/6/2019) siang, jalur Sadang-Cikamurang yang menghubungkan antara Purwakarta dan Cirebon relatif lengang.
Jalur tersebut didominasi kendaraan roda dua. Salah satu pemudik sepeda motor, Heri Hernawan (27), rutin melewati jalur tersebut setiap mudik lebaran. Menurut dia, lalu lintas di jalur tersebut selalu lancar setiap tahunnya semenjak Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) beroperasi pada tahun 2015.
”Dulu banyak bus yang lewat jalan ini, tetapi semenjak ada Cipali jadi sepi,” katanya. Jalur Sadang-Cikamurang, dari arah Tol Jawa Tengah bisa diakses melalui Gerbang Tol Kertajati Majalengka atau Gerbang Tol Plumbon Indramayu melalui Jatiwangi Majalengka. Adapun dari arah tol Jakarta, bisa diakses melalui Gerbang Tol Kalihurip Purwakarta.
Secara umum, jalur Sadang- Cikamurang tersebut lebih sempit jika dibandingkan dengan jalur Pantura Purwakarta hingga Cirebon. Jalur tersebut hanya memiliki dua lajur.
Pada Jumat siang, jalur itu bisa ditempuh dalam waktu 3 jam-3,5 jam perjalanan dengan kecepatan rata-rata 60-70 kilometer per jam. Jika dibandingkan dengan waktu tempuh melalui tol, selisihnya 1,5-2 jam lebih lambat, dengan catatan, tanpa ada kemacetan. (FRD/TAM/HRS)