Presiden Joko Widodo Belanja Batik di Pasar Beringharjo
Presiden Joko Widodo menyempatkan berbelanja pakaian batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Sabtu (8/6/2019). Ini merupakan hari ketiga Presiden menghabiskan waktu liburan hari raya Lebaran di kota tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyempatkan berbelanja pakaian batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Sabtu (8/6/2019). Ini merupakan hari ketiga Presiden menghabiskan waktu liburan hari raya Lebaran di kota tersebut.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 11.15, Pasar Beringharjo dipadati pengunjung. Perhatian mereka terpusat pada los depan bagian barat pasar. Beberapa pengunjung pasar mengangkat ponsel mereka sambil mengaktifkan fitur kamera pada ponselnya itu. Mereka ingin memotret Presiden yang berkunjung bersama keluarga siang itu.
Nirmalawati (55), pedagang pakaian batik, mengatakan, kedatangan Presiden itu cukup mendadak. Tiba-tiba saja suasana pasar menjadi riuh. ”Ternyata ada Pak Jokowi datang bersama keluarganya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden datang bersama Nyonya Iriana Joko Widodo, putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka, menantunya, Selvi Ananda, dan cucunya, Jan Ethes Sri Narendra. Mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja hanya sebentar.
”Tidak lama, kok, berbelanjanya. Sekitar 10-15 menit,” kata Nirmalawati.
Los pedagang yang dikunjungi Presiden, Sabtu siang itu, menjual pakaian yang dibuat dari kain batik. Model pakaiannya bermacam-macam. Ada yang berupa kemeja, piama, daster, dan lain sebagainya.
Waktu bayar, kembaliannya disuruh buat saya saja.
Nirmalawati termasuk salah satu pedagang yang beruntung dilarisi dagangannya oleh keluarga Presiden. Iriana membeli satu potong daster batik berwarna merah muda yang dipilihkan oleh Selvi. Batik itu dijual seharga Rp 35.000. Iriana membayarnya dengan uang pecahan Rp 50.000.
Hal serupa dialami oleh Keni (29), pedagang pakaian batik, yang berjualan persis di hadapan Nirmalawati. Sebanyak 2 setelan piama batik ukuran anak dibeli Presiden dari Keni. Presiden memilih sendiri piama batik itu.
”Saya beri harga Rp 50.000, dibayarnya Rp 100.000. Waktu mau diberikan kembalian malah kembaliannya buat saya,” kata Keni.
Beli daster anak
Pedagang pakaian batik lainnya yang juga ketiban untung adalah Yuli (32). Enam potong pakaian anak bermotif batik dibeli Presiden dari Yuli. Secara rinci, ada tiga potong daster anak, dua potong kemeja batik, dan satu setelan kaus anak. Itu semua dihargai Rp 200.000.
Yuli menceritakan, ia tak menyangka, Presiden bakal mampir ke los dagangannya. Padahal, itu pertama kalinya dia berjualan di dalam pasar. Ia merasa agak gugup sewaktu melayani Presiden.
”Wah, saya agak grogi waktu didatangi Pak Jokowi. Ramah sekali orangnya. Biasanya saya juga berjualan di luar. Kebetulan ini menumpang los teman yang belum berjualan lagi,” kata Yuli.
Setelah berbelanja, Presiden langsung berjalan keluar Pasar Beringharjo. Namun, perjalanannya tidak lancar. Banyak masyarakat yang ingin mendekat kepadanya. Baik itu meminta berfoto bersama maupun bersalaman dengannya.
Wah, saya agak grogi waktu didatangi Pak Jokowi. Ramah sekali orangnya. Biasanya saya juga berjualan di luar. Kebetulan ini menumpang los teman yang belum berjualan lagi.
Presiden enteng saja melayani keinginan warga tersebut. Terlihat beberapa warga naik di kursi plastik milik pedagang agar bisa memotret Presiden. Ada juga anak-anak yang digendong orangtuanya di pundak demi bisa melihat Presiden.
Bahkan, Presiden masih melayani permintaan para warga hingga ia hendak memasuki mobil. Warga yang berhasil berfoto maupun bersalaman dengannya pun tersenyum sesudahnya. Sekitar 10-15 menit waktu yang dihabiskan Presiden berjumpa dengan rakyatnya.
Lebih kurang, pukul 11.45, Presiden meninggalkan Pasar Beringharjo. Ia melambai-lambaikan tangan kepada masyarakat yang berdiri di sisi jalan. Masyarakat pun membalas dengan lambaian tangan ke Presiden juga.