logo Kompas.id
UtamaSebelum Berjalan Sendiri
Iklan

Sebelum Berjalan Sendiri

Oleh
Luhur Satya Pambudi
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M_vxl2zD9QWyFkaNy1TW_OcDzSU=/1024x1461/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FILUSTRASI-LUHUR_1559557718.jpg
Kompas

Ilustrasi Cerpen Digital karya Supriyanto

Baru kupahami kini mengapa mendiang Bapak, Ibu, Paklik Totok, maupun Mbak Nia dahulu paling enggan hadir dalam pertemuan keluarga besar yang menyinggung masalah warisan. Bahkan mereka memilih menuruti apa pun keputusan yang bersedia membahasnya secara terperinci. Sepeninggal mereka, terasa benar bahwa harta peninggalan nenek moyang bisa menjadi problema kompleks yang tak mudah mendapatkan solusi. Harta tersebut secara kasat mata tak terlalu berlimpah, hanya sebuah rumah tua besar berhalaman luas di kota kecil tempat keluarga Mbah Kakung tinggal puluhan tahun silam.

Di situlah tempat Ibu, Paklik Totok, dan saudara-saudaranya beserta kedua orangtuanya pernah tinggal. Bapak, Ibu, dan sejumlah kakakku pernah pula menempati rumah tersebut tatkala diriku belum lahir. Ketika Mbah Kakung dan Mbah Putri masih hidup, aku pun telah hadir di dunia, kerap sekali kudatangi rumah tersebut. Aku masih ingat saban liburan sekolah tiba, kami selalu bercengkrama bersama anak cucu Mbah seluruhnya. Tak heran jika hubunganku dengan paklik dan bulikku, juga dengan adik-adik sepupuku terjalin hangat sejak dahulu. Ibuku sendiri merupakan anak sulung Mbah Kakung berdua.

Editor:
arcanaputu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000