Kendaraan yang Kembali ke Jakarta Diprediksi Berkurang
Jumlah kendaraan yang kembali ke Jakarta selama arus balik diperkirakan berkurang dibandingkan arus mudik Lebaran 2019. Hal itu terjadi karena ada kecenderungan dari sebagian pemudik yang meninggalkan kendaraannnya di kampung saat perayaan Lebaran usai.
Oleh
Stefanus Ato/Sekar Gandhawangi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang kembali ke Jakarta selama arus balik diperkirakan berkurang dibandingkan arus mudik Lebaran 2019. Hal itu terjadi karena ada kecenderungan dari sebagian pemudik yang meninggalkan kendaraannnya di kampung saat perayaan Lebaran usai.
Pengamat transportasi Deddy Herlambang mengatakan, jumlah kendaraan terutama sepeda motor yang kembali ke Jakarta saat arus balik cenderung berkurang. Ada kebiasaan dari pemudik yang meninggalkan sepeda motor di kampung halaman.
"Justru orang yang masuk ke Jakarta yang akan bertambah. Jadi, kemungkinan sepeda motornya akan ditinggal dan mereka biasanya beli baru lagi," ujar Deddy, pada Minggu (9/6/2019) sore, di Jakarta.
Baca juga : Arus Balik, Volume Kendaraan Dua Kali Lipat Dibandingkan Saat Mudik
Namun dengan terus bertambahnya pendatang baru, maka dalam jangka panjang ada peluang terjadi peningkatan jumlah kendaraan di Jakarta. Hal itu karena para pendatang baru dalam perkembangannya akan berupaya untuk memiliki kendaraan sendiri.
"Misalnya, kalau mereka sudah dapat kerjaan, mereka pasti akan kredit sepeda motor atau mobil," ucap Deddy.
Normal pekan depan
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri menambahkan, kepadatan lalu lintas di Jakarta diperkirakan kembali normal pekan depan. Sebab, tidak semua kendaraan yang keluar akan kembali ke Jakarta dalam waktu serentak, sehingga arus balik masih akan terus terjadi hingga satu minggu ke depan.
"Arus balik berikutnya masih akan terjadi bahkan sampai minggu depan. Peningkatan itu ada saja, tetapi saya kira tidak akan signifikan, dan perlahan-lahan pada saatnya akan kembali menjadi normal," kata Refdi di Cikampek, Jawa Barat, pada Minggu.
Menurut Refdi, bertambahnya jumlah kendaraan di Jakarta tidak serta merta terjadi saat momen arus balik Lebaran. Penambahan jumlah kendaraan harus dilihat sesuai pertumbuhan kendaraan setiap tahun.
Berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selama dua hari arus balik, yaitu Jumat dan Sabtu (8/6/2019), sudah 451.104 kendaraan yang kembali ke Jakarta dari arah timur atau Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi, arah barat melalui Jalan Tol Merak-Tangerang, dan selatan melalui Jalan Tol Jagorawi.
Berbagai jenis kendaraan berada di tengah kemacetan yang ditimbulkan dari penumpukan kendaraan di sekitar tempat istirahat di jalan tol ruas Ungaran-Semarang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Pemberlakuan satu arah dilakukan untuk mengurai kemacetan parah dari yang terjadi pada ruas tol Salatiga-Semarang. Terbatasnya kapasitas dan jumlah titik tempat istirahat menjadi sumber kemacetan pada arus balik."Angka ini naik 63,53 persen dibandingkan lalu lintas harian rata-rata normal sebesar 275.858 kendaraan," kata Corporate Communication Departement Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Irra Susiyanti, melalui siaran pers yang diterima Kompas.
Irra mengatakan, jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta baru 37 persen dari total lalu lintas mudik sebesar 1,21 juta kendaraan, yaitu saat H-1 sampai dengan H-7. Artinya masih ada 63 persen atau 765 ribu kendaraan yang belum melakukan perjalanan kembali ke Jakarta.