Volume Kendaraan di Tol Trans-Jawa Menuju Jakarta Melonjak
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Memasuki H+2 lebaran atau Sabtu (8/6/2019), kepadatan arus balik di jalur tol mulai meningkat dibandingkan satu hari sebelumnya. Jumlah kepadatan ini diprediksi terus meningkat menjelang malam, sesuai dengan prediksi puncak arus dari Kementerian Perhubungan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, sudah ada kenaikan yang terpantau di ruas tol Palimanan pada H+2 selama pukul 06.00-14.00. Jumlah itu sebanyak 29.266 kendaraan, lebih besar daripada kepadatan H+1 di Palimanan yakni 17.350 kendaraan.
Sementara itu, jumlah kepadatan di tol pada H+1 lebaran menurut data PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencapai 65.231 kendaraan. Berarti, ada sekitar 94.457 kendaraan yang telah masuk ke Jakarta hingga penghitungan shift 1 pada pukul 06.00-14.00.
Hingga Sabtu malam ini, Budi Setyadi memprediksi kepadatan kendaraan di tol menuju ke Jakarta akan terus meningkat. Jumlah itu ia perkirakan mencapai 40 persen dari prediksi jumlah kendaraan yang melalui jalan tol.
"Hingga tadi sore, arus kendaraan dari arah barat ke Jakarta terus mengalir. Hal ini membuat sejumlah keputusan rekayasa lalu lintas diterapkan," kata Budi Setiyadi saat dihubungi dari Semarang, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Sejumlah rekayasa lalu lintas tersebut yaitu skema buka-tutup rest area saat keluar Gerbang Tol Cikampek Utama ke arah Jakarta. Hal ini menjadi salah satu faktor kemacetan di Cikampek.
Selain itu, dalam peninjauan ruas tol Solo-Semarang, Sabtu sore, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga meminta agar sistem satu arah diberlakukan di area Kilometer (KM) 439. Sebab, di area tersebut terjadi kepadatan sekitar 15 kilometer hingga menuju Gerbang Tol Banyumanik.
"Atas peninjauan tadi sore, kami sempat memberlakukan sistem lawan arus satu lajur yang kemudian dilanjutkan menjadi sistem satu arah. Saya melihat adanya kepadatan sejak KM 439 yang dipengaruhi adanya jalan tanjakan serta kendaraan yang mengisi bahu jalan," kata Budi Karya.
Budi Setyadi memprediksi puncak kepadatan arus mudik akan terjadi pada Minggu (9/6/2019). Prediksi ini masih sama dengan yang ia sebutkan saat masa arus mudik lebaran lalu. Sebab, Minggu menjadi hari terakhir bagi ASN dan TNI untuk mengejar hari pertama masuk kerja.
"Secara penanganan, strategi dari Kemenhub masih sama. Kendaraan yang parkir di bahu jalan akan kami atur serta ditambah penanganan skema buka tutup rest area. Selain itu, malam ini, satu arah dibuka hingga KM 29 di Cikarang Utama sampai pukul 20.30. Prediksi saya, Minggu masih akan menjadi prediksi puncak terpadat untuk arus balik," ucap Budi Setiyadi.