PURWAKARTA, KOMPAS -- Arus balik Lebaran diprediksi masih akan berlangsung hingga Rabu (12/6/2019). Meskipun Minggu ini menjadi puncak arus mudik. Sisa pemudik akan kembali ke Jakarta secara bertahap.
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri mengatakan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta untuk mudik sekitar 1,5 juta unit. Kendaraan tersebut meninggalkan Jakarta secara bertahap selama enam hari sejak 30 Mei 2019.
"Jumlah kendaraan yang sudah kembali ke Jakarta hingga saat ini ada kurang dari 60 persen. Prediksi kami soal puncak arus balik yang terjadi hari ini benar. Tapi, sepertinya arus balik masih akan berlangsung hingga Rabu," kata Refdi usai meninjau arus balik dari udara, Minggu (9/6/2019) di Purwakarta.
Polisi semula mengantisipasi potensi derasnya arus balik hingga Senin besok. Namun, tingginya arus kendaraan hingga hari ini membuat prediksi masa akhir balik Lebaran bergeser menjadi Rabu.
Hal ini disebabkan oleh masa balik yang lebih singkat dibandingkan masa mudik, yakni tiga hari. Untuk mengantisipasinya, Polda Jawa Barat akan memperpanjang Operasi Ketupat hingga Kamis (13/6/2019). Operasi ini seharusnya berakhir pada Senin (10/6/2019).
Menurut Refdi, rekayasa lalu lintas yang selama ini diterapkan untuk mengurai kemacetan terbilang efektif. Hari ini sistem satu arah diterapkan di Tol Trans-Jawa dari Kilometer (Km) 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang hingga Km 70 di GT Cikampek Utama. Setelahnya, diberlakukan sistem lawan arus dari Km 70 hingga Km 29 di Cikarang, Jawa Barat.
Semalam sebelumnya, Korlantas memperpanjang sistem satu arah dari Km 439 di Ungaran, Jawa Tengah hingga Km 29 di Cikarang, Jawa Barat. Kebijakan yang sama mungkin akan diterapkan pula malam ini, tergantung volume kendaraan dan kepadatan arus lalu lintas.
"Kami juga mengalihkan arus lalu lintas ke Cikarang Barat dan Cibitung menuju ke Pantura (jalur pantai utara).
"Kepadatan terpantau menjelang masuk ke gerbang tol di Km 70 sepanjang tiga kilometer. Akan kami lakukan rekayasa lalu lintas dan prioritaskan sejumlah gerbang tol di sana," kata Refdi.
Ia menambahkan, kendaraan juga dialihkan ke Cikarang Barat dan Cibitung menuju ke Pantura (pantai utara). Kepadatan itu disebut terjadi karena pertemuan arus dari Jawa Tengah dan Jakarta.
Antisipasi jalur arteri
Jalur arteri, seperti di Karawang, Jawa Barat, juga terpantau padat pada siang ini. Kepadatan di jalur arteri merupakan imbas dari pemberlakuan satu arah di Tol Trans-Jawa.
Kepadatan itu terjadi karena bercampurnya kendaraan di satu jalur, baik sepeda motor, mobil penumpang, truk, bus, hingga mobil pengangkut bahan bakar. Menurut Refdi, pihaknya akan menghitung kapasitas jalan dan volume kendaraan yang bergerak dari Bandung ke Cipularang. Pihaknya juga akan berusaha menyeimbangkan kepadatan arus di jalur tol dan non-tol.
Selain itu, Refdi juga mengusulkan pada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memperpanjang batasan bagi mobil pengangkut barang di Tol Trans-Jawa. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengaturan Lalu Lintas pada Masa Angkutan Lebaran 2019, sejumlah mobil pengangkut barang dilarang melintas tol pada masa tertentu, salah satunya truk bersumbu tiga.
Adapun sejumlah mobil pengangkut barang yang diperbolehkan melintas pada masa pembatasan, antara lain mobil pengangkut bahan bakar, pupuk, barang pokok, ternak, serta hantaran pos dan uang.
Peraturan ini berlaku pada 30 Mei-2 Juni 2019 dan 8-10 Juni 2019. Refi mengusulkan untuk memperpanjang kebijakan ini hingga dua hari ke depan, yakni hingga 12 Juni 2019. Tujuannya agar potensi kepadatan lalu lintas akibat mobil pengangkut barang bisa diminimalkan.
Saat ditemui terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan asosiasi angkutan barang. Hal ini telah dibicarakan sejak dua hari lalu dan akan diputuskan malam ini.
"Kami sudah bicara dengan asosiasi truk barang, seperti Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) serta Organisasi Angkutan Darat (Organda). Prinsipnya, asosiasi sudah setuju semua dan kemungkinan akan diperpanjang," ucap Budi Karya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu malam. (SKA/DIV/FRD)