Diduga Terlibat Bom Kartasura, Polisi Tangkap SR di Solo
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap SR (33) di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia diduga terlibat upaya peledakan bom bunuh diri yang dilakukan RA (22) di depan pos pantau lalu lintas di Pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap SR (33) di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia diduga terlibat upaya peledakan bom bunuh diri yang dilakukan RA (22) di depan pos pantau lalu lintas di Pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.
Dari informasi yang dihimpun, SR ditangkap tim Densus 88 Antiteror di sebuah jalan di tanggul Sungai Bengawan Solo, Desa Jatiteken, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (9/6/2019) siang. SR tercatat sebagai warga RT 007 RW 005 Kampung Semanggi, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Iwan Saktiadi, Senin (10/6/2019), membenarkan penangkapan terhadap SR oleh tim Densus 88 Antiteror. Namun, Iwan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Setelah menangkap SR, polisi juga menggeledah rumah kontrakannya di Semanggi, Minggu (9/6/2019), sekitar pukul 19.00. Berdasarkan pantauan Kompas, rumah kontrakan SR di bantaran Sungai Bengawan Solo tampak tertutup rapat. Tidak tampak garis polisi di depan rumah.
Ketua RT 007 RW 005 Supardi mengaku diminta menjadi saksi dalam penggeledahan yang dilakukan polisi. ”Polisi menyita sebuah handphone dan sebuah sepeda motor,” kata Supardi, Senin.
Menurut Supardi, SR selama ini tidak aktif berkegiatan bersama dengan tetangga di kampung. Sehari-hari, ia berjualan kaus, topi, dan sandal di Pasar Klithikan Notoharjo. Ia juga bekerja sambilan sebagai buruh sablon kaus di Mojolaban. ”Dia itu lebih banyak berkegiatan di luar kampung ini,” ujarnya.
Sri Rejeki (60), ibu SR, mengaku kaget anaknya ditangkap aparat kepolisian. Pihaknya tidak menyangka karena selama ini tidak terlihat perilaku SR yang mencurigakan. Apalagi, SR juga seorang yang pendiam. ”Setahu saya kegiatannya, ya, bekerja, jualan di pasar klithikan,” katanya.